PR DEPOK - Baru-baru ini, politisi Partai Demokrat yakni Andi Arief melontarkan kritikan kepada pemerintah yang belum juga menangkap pelaku pembakar Halte Sarinah-Thamrin.
Seperti diketahui, pembakaran halte tersebut terjadi pada saat aksi unjuk rasa penolakan Undang-Undang (UU) Cipta Kerja.
Melainkan, aparat kepolisian justru bertindak cepat menangkap orang-orang yang melontarkan kritikan kepada pemerintah.
Baca Juga: Cegah Banjir di Jaksel, Sudin SDA Keruk Kali Krukut yang Ditargetkan Rampung Awal November Mendatang
Ucapan tersebut disampaikan Andi Arief melalui akun media sosial Twitter pribadinya @andiarief_ pada Kamis, 29 Oktober 2020.
Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com, Jumat 30 Oktober 2020, Andi Arief pun menyinggung soal kasus kebakaran Gedung Kejaksaan Agung (Kejagung) RI yang terjadi pada 22 Agustus 2020 lalu.
Diketahui bahwa pihak kepolisian telah menetapkan tujuh tersangka pelaku pembakaran Gedung Kejagung. Akan tetapi, ketujuh pelaku tersebut tidak dilakukan penahanan dengan alasan kooperatif selama proses penyidikan.
"Tersangka pembakar gedung kejaksaan tidak ditahan. Pmbakar Halte thamrin tidak ditahan," katanya.
Baca Juga: Hadapi Libur Panjang, Menhub Kunjungi Stasiun Pasar Senen, Puji KAI Disiplinkan Protokol Kesehatan
Lebih lanjut, Andi Arief pun menyinggung soal sejumlah orang yang membakar semangat agar rakyat kritis dan pintar justru diborgol.
"Tapi pembakar semangat agar rakyat kritis dan pintar malah diborgol," ujarnya menambahkan.
Tersangka pembakar gedung kejaksaan tidak ditahan. Prmbakar Halte thamrin tidak ditahan. Tapi pembakar semangat agar rakyat kritis dan pintar malah diborgol.— andi arief (@AndiArief__) October 29, 2020
Kemudian di cuitan selanjutnya, Andi Arief menyenggol sosok Presiden Joko Widodo.
Dirinya mempertanyakan apakah Joko Widodo tidak mengetahui atau sengaja tidak diinformasikan atau hanya bagian dari ketidakadilan hukum itu sendiri.
Baca Juga: Joko Widodo Resmikan Stasiun TVRI di Papua Barat, Jadi Stasiun ke-30 Bertepatan dengan Sumpah Pemuda
"Pak Jokowi ini tidak tahu, sengaja tidak diinfokan, atau bagian dari ketidakadilam hukum itu sendiri?," katanya seraya bertanya.
Lebih lanjut, Andi Arief menambahkan, "Masak sih bisa tidur nyenyak di Istana di saat pembakar kejaksaan dan beberapa halte di Jakarta bebas keliaran tapi @syahganda dan @jumhurhidayat dipenjara diam saja?."
Pak Jokowi ini tidak tahu, sengaja tidak diinfokan, atau bagian dari ketidakadilan hukum itu sendiri? Masak sih bisa tidur nyenyak di Istana di saat pembakar kejaksaan dan benerapa halte di jakarta bebas keliaran tapi @syahganda dan @jumhurhidayat dipenjara diam saja?— andi arief (@AndiArief__) October 29, 2020
***