Gunung Merapi Alami 26 Kali Gempa Guguran, BPPTKG Sebut Kini Berstatus Waspada

- 1 November 2020, 11:59 WIB
Kubah lava Gunung Merapi terlihat dari Desa Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta.*
Kubah lava Gunung Merapi terlihat dari Desa Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta.* /Antara Foto/Hendra Nurdiyansyah./

PR DEPOK - Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta mengalami gempa guguran.

Dilaporkan, gempa guguran terjadi sebanyak 26 kali selama periode pengamatan pada Minggu 1 November 2020, mulai pukul 00.00 WIB hingga 6.00 WIB.

Informasi tersebut disampaikan oleh Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida melalui keterangan resminya di Yogyakarta.

Baca Juga: Hormati Muslim yang Terkejut oleh Kartun Nabi Muhammad, Macron: Tapi Saya tak Mau Terima Kekerasan

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara, Hanik menyebutkan bahwa 26 gempa guguran itu memiliki amplitudo 3-50 milimeter dan berlangsung selama 7-36 detik.

Selain gempa guguran, Gunung Merapi juga mengalami 16 kali gempa hembusan dengan amplitudo 2-11 milimeter selama 10-49 detik, 52 kali gempa hybrid dengan amplitudo 2-19 milimeter selama 6-14 detik.

Kemudian, lima gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 42-75 milimeter selama 13-30 detik, serta satu kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 30 milimeter selama 115 detik.

Berdasarkan pengamatan visual, di puncak Gunung Merapi asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal, dan tinggi 50 meter di atas puncak kawah.

Baca Juga: Identitas Pelaku Penyerangan Geraja Prancis Terkuak: Seorang Imigran yang Baru 1 Bulan Tiba di Eropa

Halaman:

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x