Bebaskan Rencana Boikot Produk Prancis, DPR Imbau Masyarakat Tak Gelar Aksi Demi Cegah Klaster Baru

- 3 November 2020, 07:53 WIB
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily.
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily. /DPR

PR DEPOK - Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily mendukung rencana masyarakat untuk memboikot produk asal Prancis dalam merespon sikap Presiden Prancis, Emmanuel Macron.

Namun, Ace mengimbau agar tidak menurunkan massa ke jalan untuk berdemonstrasi.

Sebab Indonesia masih berusaha mengendalikan pandemi virus corona dan dikhawatirkan kegiatan tersebut akan meningkatkan jumlah kasus baru.

Baca Juga: Tanggapi Megawati Soekarnoputri, Tsamara Amany Jelaskan Kontribusi Generasi Milenial bagi Bangsa

"Seruan aksi boikot kita serahkan pada masyarakat sendiri, tetapi soal aksi turun ke jalan sebaiknya tidak perlu, karena saat ini sedang masa pandemi Covid-19. Kita khawatirkan menimbulkan kerumunan dan menjadi klaster penularan jauh lebih banyak," kata Ace seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari DPR RI.

Selain itu, Ace menyatakan sikap Presiden Joko Widodo sudah sangat tepat dan sudah mewakili perasaan masyarakat muslim di Indonesia dengan mengecam keras pernyataan Presiden Prancis.

Sudah selayaknya sebagai negara mayoritas muslim terbesar di dunia, Presiden Jokowi menyuarakan sikap kemarahan umat islam.

Baca Juga: Persiapan Pilkada Serentak 2020: Pemprov Sulut Gelar Simulasi Pemungutan dan Perhitungan Suara

"Sikap Presiden RI dan Pemerintah Indonesia yang mengecam keras tindakan Presiden Prancis tersebut sudah tepat dan patut kita dukung, setidaknya sikap tersebut merupakan langkah protes atas pernyataan yang tidak sensitif kepada agama Islam," ujar Ace.

Diketahui sebelumnya, Emmanuel Macron menjadi perbincangan di negara muslim terkait pernyataannya yang menghina Islam.

Dalam pidatonya pada awal Oktober lalu, ia mengatakan islam di seluruh dunia sedang mengalami krisis terkait radikalisme.

Baca Juga: Batas Akhir Masa Sanggahan CPNS Depok Tahun 2019 Hari Ini, Cek Tata Caranya di bkpsdm.depok.go.id

Ucapan tersebut dipicu setelah peristiwa pemenggalan kepala seorang guru sejarah, Samuel Paty, dalam perjalanan pulang usai mengajar oleh seorang remaja 18 tahun itu.

Paty sebelumnya telah menunjukkan kartun Nabi Muhammad kepada siswa yang diajarnya sebagai materi pelajaran Kebebasan Berekspresi.

Sementara itu, dengan adanya kejadian ini MUI juga menghimbau umat islam di Indonesia untuk memboikot semua produk yang berasal dari Prancis sampai presiden negara tersebut meminta maaf atas sikapnya yang telah menghina agama islam.

Baca Juga: Jemaah Umrah Pertama Didominasi Bos Travel, Amphuri Ungkap demi Pastikan Situasi Aman dan Nyaman

MUI mengambil sikap ini karena Emmanuel Macron tidak menghiraukan sedikitpun peringatan dari umat muslim di seluruh dunia.

Macron justru memuji sikap kelompok menjunjung tinggi kebebasan berekspresi yang egoistik.

Padahal, Komisi PBB telah menyatakan bahwa penghinaan dan pelecehan terhadap Nabi Muhammad SAW bukanlah contoh dari kebebasan berekspresi.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: DPR


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah