Debat Cawali Surabaya, Kawasan Kumuh Jadi Titik Persoalan

- 5 November 2020, 09:50 WIB
Debat publik pilkada perdana yang digelar KPU setempat di Kota Surabaya pada Rabu, 4 November 2020 malam.*/KPU Surabaya via ANTARA HO
Debat publik pilkada perdana yang digelar KPU setempat di Kota Surabaya pada Rabu, 4 November 2020 malam.*/KPU Surabaya via ANTARA HO /

Dirinya menyatakan terkait kampung kumuh, di Surabaya masih terdapat kawasan yang menjadi langganan banjir.

Baca Juga: UNESCO Tetapkan Karimunjawa sebagai Cagar Biosfer

"Masalah banjir, ternyata kampung-kampung baru punya saluran tetapi tidak terhubung dengan saluran besar. Machfud-Mujiaman memiliki program berupa anggaran Rp150 juta per RT agar nantinya dapat membangun saluran air," ucap Mujiaman.

Di lain pihak, Eri Cahyadi mengatakan bahwa berdasarkan data dari Dirjen Cipta Karya, kawasan kumuh di Surabaya sudah nol persen.

"Kumuh itu tidak hanya dilihat dari pandangan mata, tapi juga data," imbuh Eri.

Baca Juga: Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Wanita yang Dibuang ke Sumur di Bogor

Menurut Eri, Kota Surabaya telah mendapatkan penghargaan Adipura Kencana sebanyak lima kali berturut-turut, 30 penghargaan internasional, dan 286 penghargaan tingkat nasional.

"Data dari Dirjen Cipta Karya ini menunjukkan bahwa kawasan kumuh itu nol persen," tuturnya.

Untuk diketahui Pilkada Surabaya 2020 diikuti pasangan Cawali dan Cawawali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Armuji.

Baca Juga: Satgas Penanganan Covid-19: Tren Masyarakat Terapkan Prokes Menurun di Libur Panjang Akhir Oktober

Halaman:

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah