Menko PMK: Tak Semua Akan Terima Vaksin, Pemerintah Sasar 60 Juta Orang dengan Prioritas Pasien TB

- 13 November 2020, 20:50 WIB
   Ilustrasi vaksin Covid-19.
  Ilustrasi vaksin Covid-19. /Pexels/

PR DEPOK - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengungkapkan bahwa tidak semua orang dapat menerima vaksin Covid-19 yang kini tengah dipersiapkan.

Menurutnya proses vaksinasi yang akan digelar beberapa waktu ke depan akan menyasar kelompok dengan alasan yang jelas latar belakang kesehatannya.

Baca Juga: Hormati Tahap Penghitungan Suara Pilpres AS, Xi Jinping Akhirnya Ucapkan Selamat untuk Joe Biden

"Tidak semua orang akan divaksin. Jadi jangan dibayangkan semua orang akan dicegati di jalan terus divaksin, dan vaksin ini skema sementara adalah untuk yang dibiayai pemerintah sekitar 60 juta orang, sisanya mandiri," ucap Muhadjir.

Muhadjir dalam kunjungan ke Rumah Sakit (RS) Ibnu Sina Gresik, untuk melihat kesiapan layanan penyakit tuberkolosis (TB) itu mengatakan, pemberian vaksin diperkirakan pada minggu ketiga Desember 2020.

"Ini masih perkiraan, jadi bisa saja berubah sebab kami akan terus melakukan evaluasi terkait pemberian vaksin ini," ujar Muhadjir dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Baca Juga: Polisi Tahan dan Tetapkan Dua Tersangka Penyebar Video Asusila yang Menyeret Nama Gisella Anastasia

Terkait layanan TB di RSUD Ibnu Sina, Muhadjir mengakui bahwa pasien dengan TB merupakan yang rentan terhadap Covid-19, sehingga layanan tersebut menjadi perhatian dari presiden.

"Yang jadi persoalan ini kan pengobatan TB memang memakan waktu berbulan-bulan. Instruksi pak Presiden agar di daerah menekan angka penderita TB," kata Muhadjir.

Direktur Utama RSUD Ibnu Sina, dr Endang Puspitowati Sp.THT-KL mengatakan, untuk skala nasional, target eliminasi TB itu di tahun 2030.

Namun sesuai Perbup 37 tahun 2020 Gresik ditargetkan tahun 2028.

Baca Juga: Kominfo Resmikan 18 Menara BTS di Labuan Bajo, 4 Di Antaranya Sudah Dibangun di Kecamatan Komodo

“Targetnya 90 persen penurunan insiden TBC dan 95 persen penurunan kematian TBC,” ujar dr Endang.

Sementara itu, Penanggung jawab Poli TB RSUD Ibnu Sina, dr Wiwik Kurnia Illahi Sp.P mengatakan, dari tahun ke tahun jumlah penderita TB naik turun.

Di tahun 2016 ada 28 pasien, kemudian tahun 2017 ada 93 pasien, tahun 2018 turun menjadi 80 pasien. Tahun 2019 naik 150 pasien dan tahun 2020 turun menjadi 73 pasien.

Baca Juga: Mantan Admin Sekaligus Teman Awkarin Ditangkap Usai Terbukti Konsumsi Narkoba di Apartemen Mewah

“Sekarang yang dirawat masih 66 pasien. Kalau angka kesembuhannya tinggi 67,7 persen. Yang berat itu kesabaran pasien karena butuh dukungan, karena itu kami juga membentuk kelompok mereka yang sudah sembuh untuk membantu edukasi," ujar dr Wiwik.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah