Menurut keterangannya, prediksi meluapnya jumlah wisatawan saat libur panjang tersebut disebabkan tingkat kejenuhan masyarakat akibat pandemi Covid-19.
Ia menuturkan, para wisatawan itu diprediksi datang dari kalangan anak-anak yang terpaksa harus melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) sangat tinggi.
“Banyak anak-anak mengalami depresi karena menghadapi PJJ, karena itu saya memprediksi akan terjadi mobilisasi masyarakat ke tempat-tempat wisata pada di akhir tahun,” katanya.
Ia menganjurkan agar masyarakat tidak usah mengunjungi destinasi wisata besar, tapi cukup selfie di spot-spot desa wisata.
Baca Juga: Acara Habib Rizieq Jadi Polemik, Effendi Gazali Singgung Kerumunan Pendaftaraan Pilkada Solo
Syaiful juga mengimbau masyarakat yang berwisata pada akhir tahun, termasuk pengelola objek wisata agar benar-benar menerapkan protokol kesehatan secara baik dan benar.
Selain itu, ia memberi contoh saat libur panjang lima hari memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW pekan lalu.
Diketahui, jumlah kenaikan penularan Covid-19 cukup tinggi sehingga libur akhir tahun harus diantisipasi secara baik.
“Kemenparekraf harus memastikan protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 secara baik di tempat-tempat destinasi wisata,” ujarnya.
Baca Juga: Singgung Parade Merah Putih Banser, FPI Persoalkan Keadilan dengan Tidak Diizinkannya Reuni 212