Lebih lanjut, Jimly mengatakan bahwa apabila provokasi Habib Rizieq dibiarkan maka akan meluas nantinya. Selain itu, ia berpendapat ceramah seperti yang sampaikan Habib Rizieq musti dihentikan.
"Hentikan ceramah seperti ini, apalagi atasnamakan dakwah yg msti dg hikmah & mau'zhoh hasanah," katanya menambahkan.
Ini contoh ceramah yg brsifat mnantang & berisi penuh kbencian & prmusuhan yg bagi aparat psti hrs ditindak. Jika dibiarkan provokasinya bisa mluas & melebar. Hentikan ceramah seperti ini, apalagi atasnamakan dakwah yg msti dg hikmah & mau'zhoh hasanah. pic.twitter.com/SNy6EeByej— Jimly Asshiddiqie (@JimlyAs) November 17, 2020
Baca Juga: PA 212 Klaim TNI Telah Lukai Hati Rakyat, FH: Justru Senang Baliho HRS Dicopot, Jangan Generalisir!
Kemudian, Jimly menyinggung soal era modern merupakan dunia yang sangat kompleks. Kehidupan saat ini membantu spesialis, sehingga setiap orang dapat berbagi fungsi dan peran.
"Dunia modern sngt kmpleks, antar fngsi dlm khdpn prlu spesialisasi & bagi tugas," ujarnya.
Ulama dalam hal ini, kata Jimly, harus memiliki spesialis dan membagi tugas di antaranya untuk urusan politik, kenegaraan, dapat diserahkan kepada partai politik atau organisasi politik.
Baca Juga: Tolak Nikah dengan Pria Berbeda Agama, Seorang Wanita Muslim Tewas Dibakar Hidup-hidup
"Ulama jg msti ada spesialisasi & bagi tugas. Urusan politik knegaraan bs diserahkn ke parpol/orpol, sdgkn kualitas akhlaq bidang lain jd fokus dakwah ulama. Ini bukan sekularisme tp manajemen dakwah," ucap Jimly.
Dunia modern sngt kmpleks, antar fngsi dlm khdpn prlu spesialisasi & bagi tugas. Ulama jg msti ada spesialisasi & bagi tugas. Urusan politik knegaraan bs diserahkn ke parpol/orpol, sdgkn kualitas akhlaq bidang lain jd fokus dakwah ulama. Ini bukan sekularisme tp manajemen dakwah.— Jimly Asshiddiqie (@JimlyAs) November 17, 2020
***