"Kalau dipanggil Polisi ya datang, kalau tdk datang ya akan dijemput paksa jadi tdk usah ngajari Polisi dgn membanding bandingkan perhelatan Pilkada di Daerah lain tolong patuhi Tugas Polisi gitu saja kok repot," katanya.
Kalau dipanggil Polisi ya datang, kalau tdk datang ya akan dijenput paksa jadi tdk usah ngajari Polisi dgn membanding bandingkan perhelatan Pilkada di Daerah lain tolong patuhi Tugas Polisi gitu saja kok repot jgn beraninya hanya didepan pengeras suara dan diliput TV MERDEKA????????????.— Ruhut Sitompul (@ruhutsitompul) November 18, 2020
Ruhut menyebutkan bahwa kepala daerah itu jangan hanya berani didepan pengeras suara ketika diliput oleh berbagai stasiun TV Indonesia.
Baca Juga: Tolak Nikah dengan Pria Berbeda Agama, Seorang Wanita Muslim Tewas Dibakar Hidup-hidup
"Dalam penegakan hukum tolong melihatnya kasus perkasus tdk bisa krn emosi sehingga harus menyamakan kasus Anies dgn yg belum dijadikan kasus diwilayah Ganjar dan Emil tolong jgn mengajari Polisi mereka sangat Profesional jadi sama seperti mengajari Ikan berenang MERDEKA," ucap dia menambahkan.
Dalam penegakan hukum tolong melihatnya kasus perkasus tdk bisa krn emosi sehingga harus menyamakan kasus Anies dgn yg belum dijadikan kasus diwilayah Ganjar dan Emil tolong jgn mengajari Polisi mereka sangat Profesional jadi sama seperti mengajari Ikan berenang MERDEKA????????????.— Ruhut Sitompul (@ruhutsitompul) November 18, 2020
Untuk diketahui, kepala daerah di Indonesia yang memiliki gelar profesor bisa dihitung jari. Di level gubernur terdapat nama Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Baca Juga: PA 212 Klaim TNI Telah Lukai Hati Rakyat, FH: Justru Senang Baliho HRS Dicopot, Jangan Generalisir!
Tampaknya sidiran keras Ruhut tersebut ditujukan kepada Anies Baswedan. Pasalnya, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) ini diketahu sempat menjabat sebagai Rektor di Universitas Paramadina.
Tak hanya itu saja, Anies Baswedan baru-baru ini mendapatkan pemanggilan pihak kepolisian untuk dimintai klarifikasi soal kerumunan massa di acara Habib Rizieq Shihab.***