Sebut Pengiriman Pekerja Migran Ilegal Masih Tinggi karena Mafia, BP2MI: Rakyat Miskin Informasi

- 22 November 2020, 08:17 WIB
Ilustrasi - TENAGA Kerja Indonesia (TKI) mengisi libur akhir pekan dengan bersantai di Victoria Park, Hong Kong, belum lama ini.*
Ilustrasi - TENAGA Kerja Indonesia (TKI) mengisi libur akhir pekan dengan bersantai di Victoria Park, Hong Kong, belum lama ini.* /ANTARA/

PR DEPOK – Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani menyebutkan bahwa bisnis pengiriman pekerja migran secara ilegal masih tinggi.

“Kenapa penempatan pekerja migran secara ilegal itu masih tinggi angkanya, karena masyarakat miskin informasi,” ujar Rhamdani pada Sabtu, 21 November 2020 dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara.

Menurut keterangannya, pekerja migran ilegal tersebut menjadi korban dari calo.

Baca Juga: Pemprov Jabar Tetapkan Kenaikan UMK 2021, Kabupaten Karawang Tertinggi di Jabar Sekaligus Nasional

Kemudian, calo yang menjadi kaki tangan sindikat mengiming-imingi dengan pekerjaan bagus dan bergaji tinggi.

Lalu selanjutnya memberangkatkan pekerja migran secara cepat ke negara penempatan.

“Ini bisa dicegah apabila ada sinergi antara pemerintah daerah dengan BP2MI,” katanya.

Baca Juga: Tak Miliki AD ART, Kemendagri Pastikan FPI Bukan Lagi Berstatus Ormas

Ia mengatakan, sinergi tersebut dalam rangka menyiapkan berbagai informasi yang komprehensif dan cukup bagi para pekerja migran, sehingga resiko berangkat secara ilegal dapat diketahui.

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah