Sindir Sinergitas TNI-Polri Usai Pencopotan Baliho, Fahri Hamzah: Seolah Dimaknai Bersatunya Fungsi

- 22 November 2020, 19:53 WIB
Pangdam Jaya/Jayakarta Mayjen TNI Dudung Abdurachman (tengah) berbincang dengan prajurit TNI saat meninjau apel gelar pasukan pengamanan Pilkada serentak dan antisipasi banjir di Lapangan Monas, Jakarta, Jumat 20 November 2020.
Pangdam Jaya/Jayakarta Mayjen TNI Dudung Abdurachman (tengah) berbincang dengan prajurit TNI saat meninjau apel gelar pasukan pengamanan Pilkada serentak dan antisipasi banjir di Lapangan Monas, Jakarta, Jumat 20 November 2020. /ANTARA FOTO/Aprillio Akbar./

PR DEPOK - Imam besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq telah kembali ke Indonesia.

Pria yang juga berperan sebagai pendiri FPI ini telah berangkat dari Jeddah, Arab Saudi dengan penerbangan langsung ke tanah air.

Habib Rizieq telah tiba di Indonesia pada Selasa, 10 November 2020 lalu.

Baca Juga: Pangdam Jaya Usulkan Pembubaran FPI, Fahri Hamzah: Jangan Lupa Sejarah, Kita Telah Mengoreksi ABRI

Setibanya di tanah air, Habib Rizieq menyelenggarakan sejumlah agenda di tanah air seperti maulid Nabi Muhammad SAW dan pernikahan putrinya di Petamburan.

Selain itu, terdapat juga sejumlah baliho yang bergambar wajah Habib Rizieq.

Sebelumnya jumlah orang berseragam loreng menurunkan baliho bergambar wajah Habib Rizieq yang terpasang pada sejumlah titik.

Baca Juga: 80 Orang di Petamburan-Tebet Positif Covid-19, Warga yang Hadiri Kerumunan Diimbau Isolasi Mandiri

Panglima Daerah Komando Militer (Pangdam) Jaya/Jayakarta, Mayjen TNI Dudung Abdurachman S.E., M.M. angkat bicara perihal viralnya video yang menunjukkan baliho bergambar wajah Habib Rizieq Syihab yang diturunkan oleh orang berseragam loreng tersebut.

Dudung mengatakan bahwa penurunan baliho tersebut memang atas perintahnya.

"Ada berbaju loreng menurunkan baliho Habib Rizieq, itu perintah saya," kata Dudung seusai apel kesiapan bencana dan Pilkada serentak di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari PMJ News.

Baca Juga: Pangdam Jaya Perintahkan Turunkan Baliho Habib Rizieq, Fahri Hamzah: Bukan Hormati Hukum Rimba

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah menyebut terdapat upaya menarik kembali TNI keranah sipil.

"Sejak konferensi pers Panglima TNI kemarin dan tindakan offside Pangdam Jaya itu tidak saja melukai nilai-nilai dasar kelahiran TNI sebagai tentara rakyat tapi juga sumpah prajurit dan sapta marga. TNI harus berada di luar politik dan menghormati hukum. Hukum negara bukan hukum rimba," tulis Fahri dalam akun Twitter resminya @Fahrihamzah sebagaimana dikutip oleh pikiranrakyat-depok.com.

Hal tersebut, sebelumnya selalu ditunjukan TNI dengan hadir membantu masyarakat di lokasi bencana.

Baca Juga: Selesai Uji Coba dan Siap Didistribusikan, Berikut Harga Vaksin Covid-19 Moderna

Terkait tindakan TNI mencopot baliho Habib Rizieq, Fahri menilai hal tersebut sudah menabrak rambu-rambu militer dalam demokrasi.

Dirinya juga mengimbau Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto untuk memberi peringatan kepada korps militer.

"Kalau saya jadi Menhan, ini adalah 'lampu kuning' ditabraknya rambu-rambu militer dalam demokrasi. TNI harus mengerti bahwa tugas dia di tengah rakyat adalah memelihara perdamaian. Sebagaimana militer berperang bukan untuk membunuh lawan tapi untuk menjaga perdamaian," katanya.

Baca Juga: Mengaku Heran Banyak yang Membenci Habib Rizieq, UAS: Apa Dosa Dia? Sampe Sebegitunya

Mantan wakil ketua DPR tersebut juga menyinggung semboyan 'TNI-Polri bersatu'.

Dirinya menegaskan, TNI dan Polri boleh bersatu namun tidak dalam hal tugas.

"Dugaan saya karena 'TNI dan POLRI bersatu telah dimaknai sebagai bersatunya fungsi'. Tentu kita sayangkan dan cukup menyedihkan," tuturnya.***

Editor: Billy Mulya Putra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah