Dubes Indonesia Untuk Inggris : BWF Tidak Kompeten Gelar All England 2021, Tim Indonesia Akan Ditarik Pulang

20 Maret 2021, 14:52 WIB
Duta Besar RI untuk Inggris Desra Percaya. /Instagram.com/@desrapercaya

 

PR DEPOK - Kedubes Indonesia untuk Inggris berpendapat Badminton World Federation tidak siap menggelar Turnamen All England 2021 saat pandemi Covid-19. Hal ini berdasarkan melakukan diskriminasi dan tidak adil kepada Timnas Bulutangkis dari Indonesia.

“Pesan saya kepada (Presiden) BWF Poul-Erik Hoyer Larsen, bahwa Anda BWF tidak kompeten,” kata Dubes Indonesia untuk Inggris, Desra Percaya dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Antara pada Jumat, 19 Maret 2021.

Diskiminasi dan ketidakadilan BWF tampak dari pemaksaan penarikan Timnas Bulutangkis dari Indonesia dari Turnamen All England 2021.

Baca Juga: Bicara Keadilan untuk HRS, Mardani Ali: Beliau Sudah Ikuti Aturan, Sekarang Saatnya Aparat Dengar Harapannya

Selain itu memerintahkan isolasi mandiri selama 10 hari sejak mereka tiba di Birmingham, Inggris pada Sabtu, 13 Maret 2021.

Alasannya, Timnas Bulutangkis dari Indonesia diduga National Health Service (NHS) terjangkit Covid-19 dari penumpang lain yang berada di pesawat dari Turki.

Padahal, Turki dapat bermain di All England setelah dinyatakan negatif tes PCR. Kebijakan itu tidak diberikan kepada Timnas Bulutangkis dari Indonesia Indonesia.

Sebenarnya, mereka telah melakukan tes PC setiba di hotel yang berlokasi di Birmingham yang dinyatakan negatif. Jadi, rombongan bisa berlatih sambil menunggu jadwal pertandingan.

Baca Juga: Manfaat Bersepeda, Tak Hanya bagi Fisik, tetapi Juga untuk Mental dan Otak

Apalagi, kali pertama kasus Covid-19 terjadi dalam Turnamen All England 2021 pada Rabu, 17 Maret 2021. Saat itu tiga negara diindikasikan mengalami penularan Covid-19 yakni India, Thailand, dan Denmark yang diberlakukan tes PCR.

Desra telah berkomunikasi sekaligus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti BWF, NHS, dan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Inggris.

Langkah ini telah dilakukannya secara maksimal yang bisa disimpulkan bahwa tidak terjadi diskriminatif bagi Timnas Bulutangkis Indonesia.

“Namun, karena kompetensi BWF tidak baik dalam pelaksanaan kebijakan tersebut, telah terjadi diskriminasi dan perlakuan tidak adil,” tuturnya.

Baca Juga: Soal Sikap Hakim di Sidang HRS, Natalius: Pantaskah Disebut 'Yang Mulia' Jika tak Beri Keadilan pada Terdakwa?

Dengan demikian, Kedubes Indonesia untuk Inggris hanya bisa mengupayakan keselamatan dan keamanan Timnas bulutangkis dari Indonesia selama di Birmingham.

Kemudian, kedubes ini akan berusaha segera memulangkannya ke Tanah Air.

“Setelah ini saya akan ke Birmingham berjumpa dengan Kang Ricky (Soebagdja), tentu dengan protokol (kesehatan) dan memberikan dukungan moral pada para pahlawan Indonesia,” kata Desra.

Namun, Komite Olimpiade Indonesia (KOI) mendesak BWF meminta maaf kepada Indonesia. Karena, lembaga ini tidak profesional menyelenggarakan Turnamen All England 2021.

Baca Juga: Shin Tae-yong Positif Terpapar Covid-19 dari Hasil PCR, Sekjen PSSI Beberkan Kronologinya

“Mereka harus bertanggung jawab penuh atas kelalaian mereka,” ujae Ketua KOI Raja Sapta Oktohari.

Ketidakprofesionalan BWF dilihat dari menelantarkan Timnas Bulutangkis dari Indonesia yang sedang menjalani isolasi mandiri di hotel. Padahal, mereka yang menyuruh untuk melakukannya.

“Mereka tidak diperkenankan masuk bus dan lift, apa ini perlakukan dari Pemerintah Inggris? Bukan, tapi ini menjadi kewajiban panitia,” ucap Raja.

Baca Juga: HRS tak Diizinkan Hadiri Sidang Langsung, Christ: yang Dianggap Beri Keadilan Malah Tunjukkan Ketidakdilan

BWF diminta jangan berlindung di dalam peraturan Pemerintah Inggris. Sebab, mereka bukan bagian dari pemerintahan tersebut.

“Atlet kita sudah divaksin dan dites swab PCR saat berangkat dan landing, bahkan sudah bertanding kemudian dihentikan dan dikeluarkan dari pertandingan,” tuturnya.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler