Buntut Kekalahan di Final Liga Champions, Raheem Sterling dan Kyle Walker Terima Komentar Rasisme

30 Mei 2021, 20:10 WIB
Raheem Sterling dan Kyle Walker dikabarkan mendapatkan komentar rasisme usai Manchester City kandas dari Chelsea di Final Liga Champions. /Dok. REUTERS.

PR DEPOK – Dua pemain Manchester City Raheem Sterling dan Kyle Walker dikabarkan mengalami pelecehan rasisme di media sosial (medsos).

Pelecehan rasisme itu didapatkan Sterling dan Walker setelah Manchester City gagal merengkuh gelar Liga Champions usai kalah di pertandingan final kontra Chelsea.

Chelsea memenangkan gelar Liga Champions kedua mereka dan menggagalkan mimpi anak-anak asuhan Pep Guardiola, setelah Kai Havertz mencetak gol di babak pertama untuk mengamankan kemenangan 1-0 di stadion Estadio Do Dragao.

Baca Juga: Pengakuan Pembunuh di Hotel Menteng Habisi Korban Agar Tidak Terjadi Keributan

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters, Sterling dan Walker disebut telah dikirimi emoji monyet di Instagram mereka masing-masing setelah pertandingan final Liga Champions usai.

"Kami dengan cepat menghapus sejumlah komentar dan akun karena melanggar aturan. Kami terus meninjau dan mengambil tindakan terhadap yang melanggar kebijakan kami," ujar seorang perwakilan Facebook.

"Tidak ada satu hal pun yang akan memperbaiki tantangan ini dalam semalam tetapi kami berkomitmen untuk melakukan apa yang kami bisa untuk menjaga komunitas kami aman dari penyalahgunaan," tuturnya menambahkan.

Baca Juga: Sudah 21 Tahun Lepas dari Indonesia, Ternyata Ini Alasan Timor Leste di Ambang Kebangkrutan

Komentar rasisme itu pun bukan hanya dialami Sterling dan Walker. Beberapa pemain di Liga Inggris juga dikabarkan turut mengalami hal yang sama dalam bulan beberapa terakhir.

Beberapa pemain itu termasuk Anthony Martial dari Manchester United, Trent Alexander-Arnold dan Sadio Mane dari Liverpool serta Reece James dari Chelsea.

Penyerang Manchester United, Marcus Rashford juga mengatakan bahwa dia telah menjadi sasaran setidaknya atas 70 penghinaan rasis di media sosial setelah kekalahan MU dari Villarreal di final Liga Europa.

Baca Juga: 19 Negara Diprediksi Alami 'Kehancuran' Sistem Kesehatan Akibat Pandemi Covid-19

Sebelumnya pada bulan Februari silam, badan sepak bola Inggris (FA) mengirim surat terbuka ke Facebook dan Twitter.

FA mendesak pemblokiran dan penghapusan komentar-komentar ofensif berisi penghinaan, serta proses verifikasi yang lebih baik untuk para pengguna.

Instagram telah mengumumkan langkah-langkah baru dan Twitter berjanji untuk melanjutkan upayanya setelah mengambil tindakan terhadap lebih dari 700 kasus pelecehan terkait sepak bola di Inggris pada 2019.

Baca Juga: Kaget Pemain Band Jadi Komisaris, Ali Syarief: Padahal di PT Telkom Banyak Orang Pintar

Jika gagal melakukan penghentian tindakan komentar rasis, Inggris akan segera mengesahkan undang-undang baru yang dapat menjerat perusahaan media sosial dengan denda hingga 10 persen dari omset sekitar Rp365 miliar jika gagal memberantas pelecehan online.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler