PR DEPOK - Manajer Chelsea, Thomas Tuchel memberikan pembelaan kepada Romelu Lukaku atas minimnya kontribusi di laga sebelumnya kontra Crystal Palace.
Lukaku yang tampil penuh bagi Chelsea saat bertamu ke kandang Palace hanya mencatat 7 sentuhan selama 90 dan menerima ejekan dari banyak kalangan termasuk fan.
Beruntung penampilan minor Lukaku seolah termaafkan setelah Hakim Ziyech mencetak gol kemenangan bagi Chelsea di menit ke-89.
Namun Thomas Tuchel membela sang pemain dan berkata ada kalanya seorang pemain menemui jalan buntu dalam sebuah pertandingan.
Thomas Tuchel juga meminta para fan untuk tidak mencela Lukaku atas performa yang ia catatkan.
"Ini bukanlah hal yang kami atau dia inginkan, tapi ini juga bukan saatnya kita menertawakan dan mengejeknya," ujar Tuchel dikutip dari Instagram ESPN UK oleh Pikiranrakyat-Depok.com.
Baca Juga: Berapa Lama Durasi Tidur Dalam, Tidur Ringan, dan Tidur REM yang Ideal? Simak Penjelasannya
Menurutnya tidak ada yang menginginkan catatan buruk itu baik dari tim pelatih maupun pemain.
Lukaku yang menjadi sorotan seusai laga langsung menyebar kritikan pedas karena tak mampu berbuat banyak selama 90 menit pertandingan.
Selain mencatat sentuhan paling sedikit, Romelu Lukaku bahkan tak mampu mencetak tendangan ke arah gawang.
Baca Juga: Momen Anang Gendong Anak Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar, Warganet Kirim Doa hingga Pujian
Thomas Tuchel yang sadar langsung menegaskan bahwa saat ini Romelu Lukaku butuh dukungan moril dari dirinya, tim, dan fan.
"Dia (Romelu Lukaku) tengah menjadi sorotan tapi kami akan melindunginya," kata pelatih asal Jerman itu.
Pelatih yang mampu membawa trofi liga Champions kedua bagi Chelsea itu lantas mengungkap kepercayaannya pada Romelu Lukaku.
Baca Juga: Xavi Hernandez Berharap Trio Pedri-Nico-Gavi Bisa Bawa Barcelona Berjaya Kembali
Ia percaya striker asal Belgia itu mampu kembali bangkit dari performa mediokernya.
Chelsea selanjutnya akan menjalani laga 16 besar liga Champions melawan tim asal Prancis, Lille.
Bisa jadi laga Chelsea vs Lille jadi ajang pembuktian Romelu Lukaku untuk menunjukan kapasitasnya sebagai penyerang top Eropa.***