Mengapa E-Sport Termasuk Cabang Olahraga? Begini Penjelasan Kemenpora

6 November 2022, 16:07 WIB
Ilustrasi E-Sport. /

PR DEPOK – Pada tahun 2018 E-Sport ditetapkan sebagai salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan di Asian Games, dan menjadi awal diakuinya gamers sebagai atlet.

Selain Asean Games, E-Sport juga menjadi cabang pertandingan di sejumlah kejuaraan seperti SEA Games 2019, PON Papua 2020.

Deputi Pembudayaan Olahraga, Raden Isnanta mengatakan bahwa E-Sport tidak berbeda dengan cabang olahraga catur maupun bridge, Ketua Asosiasi E-Sport Indonesia, Eddy Lim juga menilai bahwa E-Sport memaksimalkan otot kecil dan termasuk cabang olahraga.

Baca Juga: Culik 8 Anak di Depok dengan Modus Turnamen e-Sport, Polisi Rilis Wajah Pelaku yang Buron

Berikut ini adalah penjelasan dan alasan mengapa E-Sport termasuk ke dalam olahraga.

1. Memiliki skill motorik luar biasa

Mereka yang mengikuti E-Sport dengan menggunakan PC, biasanya memiliki kemampuan yang gerakan luar biasa, yaitu mampu melakukan gerakan keyboard dan mouse hingga 400 gerakan per menitnya.

Gerakan itu juga asimetris di mana kedua tangan melakukan gerakan pada waktu bersamaan yang menunjukan bahwa otak mereka bekerja sangat keras dan memiliki motorik yang sangat baik.

Baca Juga: Menpora Akui Harus Minta Maaf ke Menkeu Gegara ASEAN Para Games 2022, Ada Apa?

2. Denyut nadi setara dengan atlet maraton

Berdasarkan sebuah penelitian, kegiatan E-Sport ternyata lebih kompleks, yaitu mereka harus bermain dengan strategi dan saat bermain game mereka memiliki denyut nadi 160 hingga 180 atau setara dengan orang yang berlari maraton.

3. Perlu strategi dan stamina

Sama seperti cabang olahraga lainnya, E-Sport juga harus dilakukan dengan strategi dan stamina yang cukup, selain itu faktor lain seperti konsentrasi, daya tahan juga menjadi faktor yang berpengaruh saat bermain game.

Baca Juga: Sejarah Berdirinya ASEAN yang Berulang Tahun pada 8 Agustus Beserta Daftar Negara Anggota

Para pemain E-Sport yang masuk ke dalam kategori atlet juga harus menjaga dan berlatih fisik agar staminanya meningkat, guna mendukung kecepatan dan kecermatan dalam pengambilan keputusan.

4. Gizi dan nutrisi

Asupan gizi serta nutrisi dari seorang atlet E-Sport juga sangat diperhatikan, yang mana mereka dalam permainan dan latihan harus duduk didepan layar selama berjam-jam, sehingga rentan mengalami penyakit mata dan lainnya.

Itulah empat alasan mengapa E-Sport termasuk ke dalam cabang olahraga seperti yang diungkapkan oleh Kemenpora pada akun Instagramnya @kemenpora.***

Editor: Rahmi Nurfajriani

Tags

Terkini

Terpopuler