PR DEPOK - Richarlison secara blak-blakan mengkritik pelatihnya sendiri di Tottenham Hotspur, Antonio Conte.
Tottenham Hotspur atau Spurs harus gugur di babak 16 besar Liga Champions, setelah kalah agregat skor dengan AC Milan 0-1.
Milan mengalahkan Spurs pada leg pertama di San Siro (kandang AC Milan) dengan skor 1-0. Sementara pada leg kedua mereka hanya berakhir tanpa gol di Tottenham Hotspur Stadium.
Baca Juga: Ammar Zoni Kembali Ditangkap Terkait Kasus Narkoba, Barbuk Sabu-Sabu Diamankan
Salah satu penyerang asal Brasil yang kini bermain di Spurs, Richarlison duduk di bangku cadangan saat permainan dimulai pada leg kedua tersebut.
Antonio Conte, pelatih Spurs baru memainkannya pada menit ke-70 menggantikan Emerson.
Atas hal tersebut, Richarlison marah kepada Conte yang sering membangku cadangkan dirinya dan memberikannya sedikit menit bermain.
Baca Juga: Rampung Mei 2023, Berikut Jadwal Pengumuman Seleksi PPPK Guru 2022
Secara terbuka, Richarlison mengutarakan kekesalan kepada pelatih yang merekrut dirinya ke Spurs dari Everton itu pada jendela transfer musim panas tahun lalu.
"Semua berjalan dengan baik, dua kemenangan melawan West Ham dan Chelsea. Tiba-tiba, dia (Conte) menempatkan saya di bangku cadangan, melawan Wolverhampton dia memasukkan saya selama lima menit. Saya bertanya mengapa, tetapi tidak ada yang memberi tahu saya apa pun," ucap pemain berusia 25 tahun itu, dikutip dari Sky Sports.
"Mari kita lihat apa yang akan dia katakan besok, saya seorang profesional, saya bekerja setiap hari dan saya ingin bermain," lanjutnya.
Richarlison sering dipasang Conte sebagai penyerang sayap di Spurs. Di seluruh pertandingan bersama Spurs, Ia baru mengoleksi 2 gol dan 2 assist.
Dua gol tersebut ia cetak saat mengalahkan Marseille di fase grup Liga Champions. Selepas itu, Richarlison belum bisa mencetak gol lagi, selain bersama Timnas Brasil di Piala Dunia 2022.
Perlu diketahui, gol salto Richarlison ke gawang Serbia di Piala Dunia masuk sebagai nominasi Puskas Award 2022, penghargaan dari FIFA untuk pemain yang mencetak gol indah atau terbaik.
Sayang bagi dirinya karena penghargaan tersebut diraih oleh Marcin Oleksy, pemain sepak bola amputasi asal Polandia yang mencetak gol akrobatiknya ke gawang Stal Rzeszow saat membela klub Warta Poznan.***