Alai juga menerangkan bahwa pada dasarnya partisipasi perempuan dalam berolahraga cukup banyak.
Namun jika lebih dipersempit, partisipasi perempuan untuk menjadi atlet jumlah terus menurun.
Hal ini bisa disebabkan oleh sejumlah alasan seperti kuliah, kerja, stiga masa depan atlet dan sebagainya.
“Jadi intinya kita ingin anak muda khususnya anak perempuan sadar bahwa olahraga itu penting. Kita harus cinta olahraga dan munculnya bibit atlet dari perempuan,” terang Alia.
Sementara itu, Ayu Kartika Dewi selaku Staf Khusus Presiden yang merupakan pencetus dari perancang Indonesia mengungkapkan bahwa kolaborasi yang dilakukan dengan Staf Khusus Menpora ini ditujukan untuk menemukan ide dari anak muda atau dari seluruh orang Indonesia untuk mengetahui metode apa yang dapat dilakukan supaya banyak anak perempuan yang mau terjun menjadi seorang atlet.
Hal ini cukup penting menurut Ayu, sebab jika Indonesia ingin berkarya di kancah internasional maka sudah pasti jumlah anak muda baik laki-laki maupun perempuan untuk menjadi seorang atlet.
“Dari hasil diskusi tadi dengan atlet bulutangkis Jonatan Christie dan Atlet Panahan Dellie Threesyadinda. Mereka berdua menyarankan agar bagaimana caranya ada kelaborasi agar bibit atlet bisa masuk sekolah atau kampus lewat jalur prestasi olahraga. Jadi tidak hanya jalur akademi saja,” pungkas Ayu.***