Kecewa Rebut Piala Thomas Tanpa Bendera Merah Putih, Ketua KOI: Syukur Lagu Indonesia Raya Berkumandang

- 18 Oktober 2021, 17:55 WIB
Pemain bulu tangkis, Anthony Ginting.
Pemain bulu tangkis, Anthony Ginting. /Antara

Lalu Indonesia tidak diizinkannya terpilih menjadi tuan rumah olahraga kelas regional, kontinental hingga dunia selama satu tahun sejak diberlakukannya sanksi tersebut, serta hak-hak eksklusif lainnya.

Pedalnya, ada beberapa agenda multi event yang akan diikuti Indonesia pada 2022 mendatang, yaitu Asian Indoor and Martial Art Games (AIMAG) pada 10-20 Maret, SEA Games (Mei), Islamic Solidarity Games (9-18 Agustus), Asian Games (10-25 September) dan Asian Youth Games (20-28 Desember).

Baca Juga: Kata Fadli Zon Soal Prestasi dan Politik Usai Indonesia Juarai Thomas Cup: Sebaiknya Tak Usah Dikaitkan

"Saya berharap LADI bisa menyelesaikan masalah ini secepatnya sehingga dapat segera terbebas dari sanksi doping yang merugikan Indonesia di ajang Internasional,” ujar Okto.

Adapun alasan Indonesia mendapat sejumlah sanksi tersebut karena LADI masih dinyatakan tidak patuh karena gagal menerapkan Kode Anti-Doping WADA 2021.

Sebagai informasi, tim Indonesia kali terakhir menjuarai turnamen supremasi bulu tangkis beregu putra itu pada tahun 2002.

Jadi, tim Indonesia dapat menjadi juara Piala Thomas setelah menunggu 19 tahun.

Baca Juga: Sinopsis Film The Expendables 2: Aksi Tim Menyelamatkan Sandera dari Perbudakan di Rusia

Anthony Ginting dan kawan-kawan menang 3-0 atas Tim China di Ceres Arena, Aarhus, Denmark pada Minggu, 17 Oktober 2021.

Sukses yang dibawa Jonatan Christie dan kawan-kawan ini menambah keunggulan rekor Tim Bulu Tangkis Putra Indonesia di Piala Thomas menjadi 14 kali atau terbanyak sepanjang sejarah turnamen ini digelar sejak 1949 di Preston, Inggris.

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x