Kecewa Rebut Piala Thomas Tanpa Bendera Merah Putih, Ketua KOI: Syukur Lagu Indonesia Raya Berkumandang

- 18 Oktober 2021, 17:55 WIB
Pemain bulu tangkis, Anthony Ginting.
Pemain bulu tangkis, Anthony Ginting. /Antara

PR DEPOK - Komite Olimpiade Indonesia (KOI) turut menyoroti seremonial kejuaraan tim Indonesia dalam Piala Thomas tanpa bendera Merah Putih.

KOI lantas meminta Lembaga Anti-Doping Indonesia (LADI) segera menyelesaikan tanggung jawabnya karena dampaknya sudah terasa, yakni tanpa bendera Merah Putih ketika Indonesia berhasil menjadi juara Piala Thomas.

Ketua KOI (NOC Indonesia) Raja Sapta Oktohari mengaku kecewa karena momen penting tersebut, justru bendera Merah Putih tidak dapat berkumandang.

Baca Juga: Rachel Vennya Tak Mau Jadi Duta Karantina: Malu, kayak Menjatuhkan Lagi ke Dalam Lubang yang Aku Ciptakan

“Saya sebagai Ketua Komite Olimpiade Indonesia bangga dengan penampilan tim Thomas kita, tetapi juga sekaligus sangat kecewa dan sedih karena seremoni medali dengan bendera PBSI. Bayangkan, 19 tahun Indonesia mendambakan membawa pulang Piala Thomas ke Tanah Air, tetapi saat juara justru bendera Merah Putih tidak bisa ditampilkan. Saya bersyukur Indonesia Raya masih dapat berkumandang,” tutur Raja Sapta Oktohari dalam keterangan resminya, pada Minggu, 17 Oktober 2021 malam seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Maka dari itu, ia menilai bahwa seremoni kemenangan Indonesia pada Piala Thomas kurang sempurna karena tidak bisa dikibarkannya bendera Merah Putih.

Tidak hanya itu, bahkan sejumlah hak-hak Indonesia di ajang olahraga internasional juga harus ditangguhkan.

Baca Juga: El Clasico Masih Jadi Pertandingan Terbaik Meskipun Tanpa Messi, Benzema Ungkapkan Hal Ini

Misalnya, Indonesia tidak diperbolehkan mengibarkan bendera merah putih di single event dan multi event internasional.

Lalu Indonesia tidak diizinkannya terpilih menjadi tuan rumah olahraga kelas regional, kontinental hingga dunia selama satu tahun sejak diberlakukannya sanksi tersebut, serta hak-hak eksklusif lainnya.

Pedalnya, ada beberapa agenda multi event yang akan diikuti Indonesia pada 2022 mendatang, yaitu Asian Indoor and Martial Art Games (AIMAG) pada 10-20 Maret, SEA Games (Mei), Islamic Solidarity Games (9-18 Agustus), Asian Games (10-25 September) dan Asian Youth Games (20-28 Desember).

Baca Juga: Kata Fadli Zon Soal Prestasi dan Politik Usai Indonesia Juarai Thomas Cup: Sebaiknya Tak Usah Dikaitkan

"Saya berharap LADI bisa menyelesaikan masalah ini secepatnya sehingga dapat segera terbebas dari sanksi doping yang merugikan Indonesia di ajang Internasional,” ujar Okto.

Adapun alasan Indonesia mendapat sejumlah sanksi tersebut karena LADI masih dinyatakan tidak patuh karena gagal menerapkan Kode Anti-Doping WADA 2021.

Sebagai informasi, tim Indonesia kali terakhir menjuarai turnamen supremasi bulu tangkis beregu putra itu pada tahun 2002.

Jadi, tim Indonesia dapat menjadi juara Piala Thomas setelah menunggu 19 tahun.

Baca Juga: Sinopsis Film The Expendables 2: Aksi Tim Menyelamatkan Sandera dari Perbudakan di Rusia

Anthony Ginting dan kawan-kawan menang 3-0 atas Tim China di Ceres Arena, Aarhus, Denmark pada Minggu, 17 Oktober 2021.

Sukses yang dibawa Jonatan Christie dan kawan-kawan ini menambah keunggulan rekor Tim Bulu Tangkis Putra Indonesia di Piala Thomas menjadi 14 kali atau terbanyak sepanjang sejarah turnamen ini digelar sejak 1949 di Preston, Inggris.

Sedangkan sanksi resmi tidak bisa dikibarkannya bendera merah putih di Piala Thomas 2021 menjadi kali pertama dari WADA.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x