PR DEPOK - Arema FC merupakan salah satu tim besar dalam kancah sepakbola nasional terutama di BRI Liga 1 Indonesia 2021.
Sebagai salah satu kontestan BRI Liga 1 Indonesia, Singo Edan julukan bagi Arema FC punya pendukung yang banyak terutama di Kota Malang, Jawa Timur .
Namun Arema FC yang saat ini menempati posisi ketiga pada seri ketiga BRI Liga 1 Indonesia 2021 juga mempunyai pendukung yang tersebar di berbagai daerah di tanah air.
Hubungan yang terbangun antara suporter Aremania atau Aremanita juga sangat bagus dengan klub Arema FC.
Baca Juga: Hasil Indonesia Open 2021: Greysia Polii/Apriyani Rahayu Jadi Runner-up Indonesia Open 2021
Tak hanya itu, solidaritas kebersamaan dan kekompakan antara pemain Arema FC juga terus dibangun satu sama lain.
Karena dengan solidaritas yang terbangun itu nantinya akan membawa dampak positif pada motivasi dan mental bertanding para pemain Arema dalam setiap laga yang akan dilakoninya .
Salah satu bentuk kesolidan yang kian dimatangkan Arema FC saat ini adalah menghapus istilah pemain senior dan junior. Hal itu diungkapkan oleh Manajer Ad Interim Arema FC, Ali Rifki.
“Kita ini satu kesatuan. Keluarga besar Arema, hal itu juga berlaku di lapangan. Misalnya, kalau di lapangan Tito ini bukan lagi anak kecil, kalau di lapangan Tito ini adalah pemain. Tidak ada Tito ini junior, Tito juga berhak untuk membentak mengingatkan pemain lainnya, termasuk yang mungkin usianya diatasnya. Jadi kalau di lapangan tidak ada lagi istilah senior-junior,” ungkap Ali Rifki dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari laman resmi klub, Minggu, 28 November 2021.
Managemen Arema menerapkan sikap sopan santun di lapangan maupun di luar lapangan harus tetap dijunjung tinggi oleh semua pemain Singo Edan.