Turki Krisis Mata Uang Lira, Menteri Keuangan Lutfi Elvan Mengundurkan Diri

- 3 Desember 2021, 14:03 WIB
Turki krisis mata uang Lira, tetapi Menteri Keuangan Lutfi Elvan mengundurkan diri usai dikritik Erdogn.
Turki krisis mata uang Lira, tetapi Menteri Keuangan Lutfi Elvan mengundurkan diri usai dikritik Erdogn. /Sevgi001461/Pixabay

PR DEPOK - Menteri Keuangan Turki, Lutfi Elvan telah mengundurkan diri di tengah krisis nilai mata uang Lira Turki.

Menurut keputusan Presiden yang dikeluarkan dalam lembaran resmi pada hari Kamis, bahwa Lutfi Elvan diminta untuk dibebaskan dari tugas sebagai Menteri Keuangan

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan telah menunjuk Nureddin Nebati sebagai Menteri Keuangan yang baru.

Nebati adalah wakil Elvan, yang menjabat sebagai wakil menteri keuangan sejak November 2020

Baca Juga: Pemerintah Polandia Membuka Kembali Zona Terlarang di Perbatasan dengan Belarusia bagi Wartawan

Erdogan beberapa kali secara tidak langsung mengkritik Elvan karena menentang kebijakan suku bunga yang lebih rendah.

Dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari laman Prokerala, bahwa
Presiden Turki bersikeras pada suku bunga rendah meskipun mata uang lira Turki terdepresiasi dan meningkatnya inflasi.

Erdogan mengatakan bahwa akan berjuang untuk menurunkan suku bunga dan tidak akan mempertahankan suku bunga tinggi.

Perlu diketahui bahwa mata uang Lira jatuh ke rekor terendah baru terhadap dolar AS

Hal ini menyebabkan Bank Sentral Turki melakukan intervensi di pasar valuta asing pada hari Rabu.

Baca Juga: 3 Zodiak yang Mengalami Hari Sulit pada 3 Desember 2021, Benarkah?

Mata uang Lira Turki jatuh tepat di bawah 14 terhadap dolar AS.

Erdogan juga mengatakan bahwa suku bunga akan terus turun sampai pemilihan Turki berikutnya pada 2023.

Presiden Turki mengatakan pada hari Rabu bahwa volatilitas bersifat sementara dan merupakan hasil dari kebijakan ekonomi.

Baca Juga: Kasus Varian Omicron Pertama di AS Telah Diidentifikasi di California

Adapun mata uang Lira Turki telah kehilangan lebih dari 40 persen nilainya tahun ini terhadap dolar.

Sementara itu, inflasi tahunan telah mencapai hampir 20 persen pada bulan Oktober.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Prokerala


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah