Manchester United Bersiap Kenang Tragedi The Munich Disaster 6 Februari 1958

- 31 Januari 2020, 15:31 WIB
MENGENANG The Munich Disaster 6 February 1958.* Foot Champion.*
MENGENANG The Munich Disaster 6 February 1958.* Foot Champion.* /Foot Champion/

PIKIRAN RAKYAT - Tragedi maut The Munich Disaster pada 6 Februari 1958 menjadi bukti sejarah yang memperkuat persahabatan Manchester United dan Real Madrid.

Konon, di Old Trafford markas Manchester United terdapat sebuah jam yang terpasang di salah satu sudut stadion tersebut. Jam tersebut adalah The Munich Clock.

Jam itu seakan menjadi sebuah penanda waktu sejarah yang masih hidup di sana. Pada 6 Februari 1958, Setan Merah pernah tertimpa tragedi maut yang menewaskan delapan pemain MU dan tiga staf mereka.

Baca Juga: 4 Kebiasaan yang Dianggap Sepele untuk Buat Hidup Sehat di Hari Tua 

Tragedi tersebut dinamai The Munich Disaster, terjadi di Jerman tepatnya di Bandara Munich-Riem, Munchen, Jerman.

Kecelakaan pesawat British European Airways (BEA) dengan nomor penerbangan 609 jatuh ketika lepas landas dari sebuah kubangan lumpur salju yang menutupi landasan itu.

Pada saat itu, MU sedang dalam rute perjalanan pulang kembali dari laga melawan Red Star Belgrade pada perempat final Piala Eropa musim 1957-1958 di Beograd, Yugoslavia.

Berhasil petik kemenangan di sana, alih-alih ingin merayakan keberhasilannya atas capaiannya tersebut karena MU menjadi salah satu tim Inggris pertama yang lolos ke fase tersebut.

Baca Juga: Bungkam Leganes, Messi Catatkan Rekor Kemenangan ke-500 

MU diharuskan pulang lebih cepat karena harus melakoni laga di Liga Inggris. Akhirnya pihak klub menyewa sebuah pesawat Airspeed Ambassador milik BEA untuk pulang ke Manchester. Dari sinilah kejadian yang membuat dunia sepak bola internasional berduka.

Tragedi kelam tersebut bermula ketika pesawat kehabisan bahan bakar, lalu memutuskan untuk berhenti sementara di bandara Munich-Riem, Jerman Barat. Untuk mengisi bahan bakar hingga penuh.

Setelah bahan bakar sudah diisi penuh, ternyata pesawat yang dipiloti oleh Kapten James Thain, dan kopilot, Kenneth Rayment, mengalami gangguan pada bagian mesin.

Baca Juga: Buruh Pabrik Masker Tingkatkan Loyalitas Kerja Demi Cegah Penyebaran Virus Corona 

Setelah dua kali percobaan untuk lepas landas namun gagal terus. Akhirnya sang pilot tetap memaksa untuk melakukan percobaan ketiga kalinya. Alasanya karena takut terlambat sampai di Inggris bila memutuskan menginap terlebih dahulu di Munich.

Nahas, pesawat tersebut malah oleng karena tergelincir saat melindas landasan dengan salju yang tebal. Akhirnya pesawat meluncur tak terarah melewati ujung lintasan, sebelum menabrak pagar yang menyebabkan sayap pesawat membentur rumah terdekat hingga hancur dan terbakar.

Tragedi yang mengerikan itu menewaskan sebanyak 20 orang sekaligus. Mereka yang terluka sempat dibawa ke rumah sakit Rechts der Isar di Munich, namun tidak tertolong, sehingga yang selamat hanya 21 orang.

Baca Juga: Waspadai Modus Penipuan Mengatasnamakan Pegawai Dinas Sosial Depok 

Selang berita tentang tragedi itu tersebar, banyak orang yang menyayangkan, sekaligus mengutuk keputusan Kapten Thain tersebut yang tetap mencoba untuk lepas landas meskipun keadaan cuaca pada saat itu sangatlah buruk.

Sempat dijadikan bersalah oleh otoritas penerbangan Jerman, Thain akhirnya bebas dari tuduhan setelah adanya investigasi lanjutan atas tragedi itu.

Menurut pihak Inggris, salju yang mencari di landasan adalah penyebab utama pesawat tersebut mengalami kecelakaan.

Baca Juga: Pemerintah Depok Luncurkan Aplikasi SIGAP untuk Jangkau Pengaduan Masyarakat 

Pada bulan Agustus 1975, Thain meninggal dunia akibat serangan jatung.

Adapun daftar nama pemain MU yang tewas diantaranya, Roger Byrne, Geoff Bent, Eddie Colman, Mark Jones, David Pegg, Tommy Taylor, Duncan Edwards, Liam "Billy" Whelan.

Lalu staf yang ikut tewas yaitu, Walter Crickmer, Bert Whalley, dan Tom Curry.***

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah