Tidak hanya larangan membuat tato, GAS telah memberi saran lain agar pemain diberikan kegiatan pendidikan ideologis dan politik demi menguatkan sikap patriotik mereka.
“Kegiatan seperti itu akan meningkatkan rasa misi, tanggung jawab dan kehormatan, dan menciptakan tim nasional yang mampu menaklukkan dan bertarung dengan baik dan dengan gaya permainan yang luar biasa,” ungkap GAS.
Baca Juga: BTS Menangkan Penghargaan Japan Record Awards Untuk Tahun Kedua Berturut-turut
Selama tiga tahun terakhir, China sendiri sudah melakukan tindakan terhadap tato yang terlihat di televisi.
Bahkan sejumlah pemain telah menutupi tato mereka dengan menggunakan seragam lengan panjang.
Sementara itu pada kasus berbeda, pertandingan sepak bola di universitas khusus perempuan pada Desember 2020 dibatalkan setelah para pemain diberitahu bahwa mereka dilarang mewarnai rambut.***