Hasil Autopsi Kobe Bryant Keluar Usai 4 Bulan Kecelakaan, Cedera Otak dan 30 Persen Tubuh Terbakar

- 16 Mei 2020, 12:32 WIB
KOBE Bryant dan putrinya.
KOBE Bryant dan putrinya. /Instagram.com/@kobebryant

PIKIRAN RAKYAT - Hasil autopsi telah keluar dan menyatakan bahwa Kobe Bryant menderita cedera otak katastropik dan 30 persen mengalami luka bakar di tubuhnya akibat kecelakaan helikopter yang menewaskannya dan delapan lainnya.

Putrinya yang berusia 13 tahun, Gianna, yang juga tewas dalam kecelakaan itu, menderita luka dalam yang parah, menurut autopsi.

Dilansir Mirror, laporan autopsi tentang kematian sembilan orang di dalam helikopter itu dirilis pada Jumat 15 Mei 2020, yang mana setelah empat bulan kecelakaan yang terjadi di Calabasas, California.

Sementara itu, soal hasil autopsi pilot, Ara Zobayan (50) yang membawa helikopter tersebut, diungkapkan bahwa tidak ada alkohol atau obat-obatan dalam tubuhnya.

Baca Juga: Kabar Baik dari Vaksin Covid-19, Penelitian Universitas Oxford Tunjukkan Hasil Baik pada Monyet 

Kronologi kecelakaan yang dialami Bryant dan Gigi, yakni pada saat mereka sedang dalam perjalanan menuju turnamen bola basket pada 26 Januari, ketika helikopter yang mereka tumpangi menabrak lereng bukit di Cabasas.

Dalam kecelakaan itu juga merenggut nyawa John Altobelli (56), Istrinya Keri (46), dan putri mereka Alyssa (14); Payton Chester (13), dan ibunya Sarah Chester (46); serta Christina Mauser (38).

Sebelumnya, koroner Los Angeles telah mengumumkan penyebab kematian karena trauma tumpul, setelah dilakukan pemeriksaan kepada sembilan korban pada 28 Januari 2020.

Jennifer Homendy, anggota dewan di Dewan Keselamatan Transportasi Nasional, menggambarkan kecelakaan itu sebagai "tabrakan dampak energi tinggi" setelah helikopter berjenis S-76B mengalami tingkat penurunan 2.000 kaki per menit.

Baca Juga: Hadapi Konfrontasi Tiongkok di Laut China Selatan, AS Kerahkan Kapal Rudal B-1 

Kabut tebal menyelimuti Los Angeles (LA) pada pagi hari kecelakaan itu. Tetapi kemungkinan penyebab kecelakaan itu tidak akan diumumkan sampai Dewan Keselamatan Transportasi Nasional mengeluarkan laporan akhir mengenai insiden tersebut, yang mungkin tidak akan terjadi selama 12 bulan atau lebih.

Kepergian Bryant tentu meninggalkan duka bagi sang istri tercinta, Vannesa dan tiga putri mereka yang lainnya yakni Bianka, Capri, dan Natalia.

Pada bulan Februari, Vanessa telah mengajukan gugatan yang menyatakan bahwa perusahaan yang memiliki helikopter Sikorsky S-76B, Island Express Helicopters dan Island Express Holding Corp hanya diizinkan terbang di bawah aturan penerbangan visual dan kondisi saat kecelakaan tidak terjadi.

Baca Juga: Cek Fakta: Gunakan Masker Terlalu Lama Dikabarkan Bisa Sebabkan Penyakit Hiperkapnia, Simak Faktanya 

Keluhan, yang didengar di Pengadilan Tinggi LA, juga mengklaim bahwa pilot Zobayan telah lalai dalam mengemudikan helikopter.

Selain itu, Vanessa menuduh bahwa pilot ditertibkan pada tahun 2015 karena melanggar aturan penerbangan visual minimum dengan terbang ke wilayah udara dengan visibilitas yang berkurang.

Gugatan tersebut mengklaim pilot gagal memantau dan menilai cuaca baik sebelum dilakukan lepas landas.

Gagal mendapatkan data cuaca yang tepat sebelum lepas landas, gagal membatalkan penerbangan ketika ia mengetahui kondisi mendung, gagal mempertahankan kendali helikopter, dan gagal hindari "rintangan alami" di jalur penerbangan.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Mirror


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah