PR DEPOK – Keinginan taipan asal Rusia Roman Abramovich untuk menjual Chelsea mengalami kebuntuan.
Roman Abramovich gagal menjual Chelsea setelah pemerintah Inggris membekukan aset miliknya.
Pemerintah Inggris membekukan aset Roman Abramovich sebagai respons atas invasi Rusia ke Ukraina.
Dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari The Guardian, Roman Abramovic disebut sebagai ‘oligarki pro-Kremlin’ dan pemilik Chelsea ini dikatakan ‘memiliki hubungan dengan seseorang yang atau telah mengancam integritas teritorial, kedaulatan, dan kemerdekaan Ukraina yaitu Presiden Rusia Vladimir Putin.
Baca Juga: Kapan PKH 2022 Cair Lagi? Cek Daftar Penerima Bansos Pakai HP di Aplikasi Kemensos
Abramovich dikenal memang mempunyai hubungan dekat dengan Putin selama beberapa dekade ke belakang.
Hubungan kuatnya dengan Putin diduga memberikan keuntungan secara finansial untuk Abramovich.
Pemerintah Inggris menyebutkan bahwa salah satu keuntungan yang didapatkan Abramovich adalah keringanan pajak atas perusahaan yang terhubung dengannya.
Abramovich pun dinilai sudah mendapatkan perlakuan istimewa dan konsesi dari Putin dan pemerintah Rusia.
Akan tetapi, Abramovich menepis kabar yang menyebut dirinya terkait dengan Putin dan Rusia.
Abramovich juga membantah bahwa dirinya telah melakukan perbuatan yang pantas diganjar oleh sanksi.
Pembekuan aset yang dilakukan Inggris ini membuat Abramovich tidak bisa menjual atau berinvestasi di Chelsea.
Sebelumnya, Abramovich berniat menjual Chelsea dan sejumlah orang tertarik untuk membeli klub miliknya.
Chelsea diketahui telah diakuisisi oleh Abramovich pada tahun 2003 dan berhasil menjadikan The Blues menjadi salah satu klub terbaik di dunia.***