Network
PR DEPOK - Roman Abramovich masuk dalam daftar tujuh oligarki Rusia yang terkena pembekuan aset dan larangan bepergian di bawah sanksi baru Inggris, menyusul perang di Ukraina memasuki hari ke-15.
Inggris telah mengumumkan bahwa Roman Abramovich yang dikenal sebagai pemilik klub bola Chelsea FC juga masuk dalam daftar individu yang terkena pembekuan aset, yang terjadi karena Rusia yang masih perang di Ukraina itu mengalir dalam darahnya.
Selain pembekuan aset dan larangan bepergian, Roman Abdramovich juga dilarang melakukan transaksi bisnis di Inggris, meski baru-baru ini oligarki asal Rusia itu berencana menjual klub Chelsea FC.
Baca Juga: Update Covid-19 Indonesia 10 Maret 2022: Konfirmasi Kasus Corona Baru Hari Ini Sebesar 21.311
Dalam detailnya, Inggris masih bisa memberi ijin dirinya menjual klub Chelsea FC, tetapi keuntungan finansial apapun akan tetap dilakukan pembekuan aset.
Sedangkan mitra bisnis Abramovich, Oleg Deripaska telah terkena tindakan yang sama, pembekuan aset, setelah diduga berada di lingkaran dalam Vladimir Putin.
Inggris sendiri mengatakan RUU Kejahatan Ekonomi mulai berlaku minggu depan, sehingga sangat mungkin bergerak lebih jauh mengenai sanksi selanjutnya untuk Rusia.
"Tidak ada tempat berlindung yang aman bagi mereka yang telah mendukung serangan kejam Putin di Ukraina," ujar Boris Johnson, Perdana Menteri Inggris pada hari ini, seperti dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Daily Mail UK.
"Sanksi hari ini adalah langkah terbaru dalam dukungan tak tergoyahkan Inggris untuk rakyat Ukraina. Kami akan kejam dalam mengejar mereka yang memungkinkan pembunuhan warga sipil, penghancuran rumah sakit dan pendudukan ilegal sekutu berdaulat," jelasnya.
Baca Juga: Cristiano Ronaldo Ngebet Hubungi Jorge Mendes, Bakal Hengkang dari MU Akhir Musim Ini?
