PR DEPOK - Gedung Putih memberi tanggapan atas propaganda tak masuk akal yang disebarkan Rusia dalam perang, menyoal kepemilikan lahan AS di Ukraina yang sedang dibangun laboratorium senjata biologis.
Alih-alih mengakui, Gedung Putih lewat Sekretaris Pers AS Jen Psaki memberi peringatan pada dunia tentang kemungkinan Vladimir Putin menggunakan senjata biologis dalam perang besar-besaran dan mematikan dia Ukraina.
Adapun peringatan AS ini keluar setelah Rusia melancarkan serangan bom biadab di sebuah rumah sakit bersalin di Kota Mariupol, Ukraina.
"Ini tidak masuk akal. Ini adalah jenis operasi disinformasi yang telah kami lihat berulang kali dari Rusia selama bertahun-tahun di Ukraina dan di negara lain, yang telah dibantah, dan contoh dari jenis dalih palsu yang telah kami peringatkan akan ditemukan oleh Rusia," tulis Psaki dalam akun Twitter resminya.
Lantas, Jen Psaki membantah tentang AS yang memproduksi senjata biologis karena negara adidaya itu selalu sesuai dengan Konvensi Senjata Kimia dan Konvensi Senjata Biologis, sekaligus menunjukkan rekam jejak Rusia yang selalu menggunakan tuduhan senjata biologis.
"Rusialah yang telah lama mempertahankan program senjata biologis yang melanggar hukum internasional," jelas Psaki, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Daily Mail.
"Juga, Rusia memiliki rekam jejak menuduh Barat atas pelanggaran yang dilakukan Rusia sendiri. Pada bulan Desember, Rusia salah menuduh AS menyebarkan kontraktor dengan senjata kimia di Ukraina," tambahnya.
Dengan demikian, Jen Psaki mengklaim Rusia sedang membuat operasi propaganda untuk memprovokasi dunia.