Simbol One Love untuk Ban Kapten Resmi Dilarang FIFA di Piala Dunia, Qatar Larang Dukungan terhadap LGBT

- 22 November 2022, 11:20 WIB
Ilustrasi LGBT.
Ilustrasi LGBT. /Pixabay/ nancydowd

PR DEPOK – Sejumlah tim dari negara-negara Eropa memutuskan untuk membatalkan keputusan mengenakan ban kapten One Love di Piala Dunia 2022 Qatar.

FIFA telah memutuskan dan mengumumkan secara resmi, pemain yang mengenakan ban kapten One Love akan diganjar dengan kartu kuning.

One Love merupakan sebuah simbol dukungan terhadap persamaan hak bagi LGBT, dimana di negara Qatar hubungan sesama jenis dianggap tindakan kriminal.

Baca Juga: BLT Lansia 70 Tahun Cair November, Akses cekbansos.kemensos.go.id dan Cek Daftar Penerima Bansos Rp600.000

Dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari eurosport-com, Inggris, Wales, Belgia, Swiss, Jerman, Denmark, dan Belanda tidak akan mengenakan ban lengan One Love di Piala Dunia 2022 Qatar.

Ban kapten yang menampilkan hati berisi warna yang mewakili semua latar belakang tersebut diusulkan oleh Kelompok Kerja UEFA untuk mendukung inklusi dan keberagaman.

Diketahui bahwa hubungan sesama jenis dikriminalisasi di Qatar.

Baca Juga: Cara Mengecek Daftar Nama Penerima Bansos PKH 2022 Lewat HP

Keputusan untuk tidak mengenakan ban kapten tersebut diambil setelah dipastikan bahwa kapten yang mengenakannya akan menghadapi tindakan disipliner berupa pemberian kartu kuning.

Dalam pernyataannya, FA atau asosiasi sepak bola Inggris mengatakan bahwa mereka menghubungi FIFA pada bulan September untuk memberitahu badan pengatur tentang niatnya untuk mengenakan ban kapten, tetapi tidak mendapat tanggapan.

Pada hari Senin, FIFA merilis pernyataan yang menyatakan bahwa kampanye 'Tanpa Diskriminasi' sekarang akan dimulai selama babak grup setelah awalnya direncanakan untuk perempat final.

Baca Juga: Sejarah Hari Perhubungan Darat Nasional 22 November, Dorong Perkembangan Tranportasi Darat Kian Maju

Pernyataan tersebut menambahkan bahwa peluang pengiriman pesan untuk kampanye akan diberikan kepada tim yang berpartisipasi melalui ban kapten dan sesuai peraturan FIFA "kapten dari setiap tim harus mengenakan ban kapten yang disediakan oleh FIFA ."

Asosiasi sepak bola Belanda yang memulai kampanye One Love sebelum Euro 2020 adalah yang pertama merilis pernyataan sebelum pernyataan bersama dari Asosiasi Sepak Bola Inggris, Wales, Belgia, Denmark, Jerman, Belanda, dan Swiss.

Setelah pengumuman tersebut, Asosiasi Suporter Sepak Bola menyatakan "penghinaan" terhadap FIFA.

Mereka merasa dikhianati dan merasa jijik terhadap organisasi yang telah menunjukkan nilai sebenarnya dengan memberikan kartu kuning kepada pemain dan kartu merah untuk toleransi.

Baca Juga: Piala Dunia 2022 Argentina vs Arab Saudi: Prediksi, Head to Head, dan Susunan Pemain

Asosiasi Suporter Sepak Bola mengatakan, jangan pernah lagi Piala Dunia diselenggarakan hanya berdasarkan uang dan infrastruktur, yang kemudian mengatakan tidak ada negara yang tidak memenuhi hak LGBT+, hak perempuan, hak pekerja atau hak asasi manusia universal lainnya yang harus diberi kehormatan menjadi tuan rumah Piala Dunia.

KNVB, asosiasi sepak bola Belanda dan para pemain tim nasional Belanda ingin menyebarkan pesan positif dengan One Love, untuk saling berhubungan dan melawan segala bentuk diskriminasi.

Belanda ingin melakukannya di Piala Dunia bersama Inggris, Wales, Belgia, Swiss, Jerman dan Denmark.

Beberapa jam sebelum pertandingan pertama dilaksanakan, telah dijelaskan kepada tim Belanda dari FIFA (secara resmi) bahwa kapten akan menerima kartu kuning jika dia memakai ban kapten One Love.***

Editor: Nur Annisa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x