Dokumen berupa surat tersebut tertanggal 14 Desember 2022, yang merupakan hari pelaksanaan rapat pemilik klub Liga 2 dengan PSSI dan LIB.
Surat tersebut ditandatangani oleh perwakilan dari 20 klub Liga 2.
Baca Juga: Cara Mendapatkan BPNT 2023 yang Kembali Cair Rp2,4 Juta per Tahun
Namun dengan beredarnya isu tersebut, beberapa klub tidak merasa membubuhkan tanda tangan di surat, sehingga menuding adanya pemalsuan.
Surat tersebut juga disebut-sebut sebagai salah satu dasar PSSI menghentikan Liga 2 musim 2022-2023.
Persipura, melalui manajernya Yan Mandenas, mengklaim jika setiap tanda tangan tersebut bernilai uang sebesar Rp15 juta.
“Tanda tangan itu sebagian dipalsukan, banyak klub yang sudah mengadu karena setiap tanda tangan diberikan uang transport Rp15 juta per klub,
"Namun mereka tidak mengetahui hal tersebut untuk menghentikan liga. Yang kamu tahu, tanda tangan itu dibuat sebagai tanda hadir di ‘manager meeting,” jelas Yan.
Saat ini CEO Karo United Effendi Syahputra telah meminta PSSI melalui Komite Etik untuk dilakukan penyelidikan.***