Sayangkan Terjadinya Kekerasan di Liga 1, CEO PSIS Semarang Angkat Suara

- 30 Januari 2023, 12:35 WIB
Terkait berbagai aksi kekerasan suporter selama pertandingan Liga 1, CEO PSIS Semarang angkat bicara.
Terkait berbagai aksi kekerasan suporter selama pertandingan Liga 1, CEO PSIS Semarang angkat bicara. /TITO SUROSO./

PR DEPOK - CEO PSIS Semarang Yoyok Sukawi, angkat suara atas terjadinya kekerasan di dalam lingkup sepak bola, khususnya setelah pertandingan Liga 1 Indonesia.

“Saya selaku CEO PSIS sangat menyayangkan yang terjadi baru-baru ini. Seharusnya sepak bola membawa kebahagiaan,” kata Yoyok.

“Yang berkaitan dengan kekerasan sebelum, dan sesudah pertandingan sangat tidak dibenarkan,” tambahnya.

Baca Juga: Lirik Lagu Blue Flame (Japanese Version) - LE SSERAFIM

Yoyok berharap terjadinya kekerasan di lingkup dunia persepakbolaan segera berakhir, agar jalannya kompetisi BRI Liga 1 aman dan lancar.

“Saya mendorong supaya pemerintah, PSSI, klub, dan suporter bisa bicara bersama untuk membentuk sepak bola Indonesia dengan penuh dukungan dan sukacita ,” harapnya.

Sebelumnya, terjadi pelemparan batu pada bus yang ditumpangi oleh pemain Arema FC setelah pertandingan menghadapi PSS Sleman di Stadion Maguwoharjo.

Baca Juga: BPNT Februari Cair Rp400.000? Simak Jawabannya dan Segera Cek Bansos 2023 Lewat Link Ini

Hal serupa pun terjadi pada bus yang ditumpangi pemain Persis Solo setelah selesai menghadapi Persita Tangerang di Stadion Indomilk Arena, pemain dilempari batu oleh oknum suporter pada 28 Januari 2023.

Sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari ANTARA, Manajemen Arema FC mengatakan telah membuka ruang dialog untuk para suporter Aremania.

Tatang Dwi Arifianto selaku Komisaris PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi (PT AABBI) mengatakan bahwa kejadian perusakan kantor Arema FC sangat disayangkan.

Baca Juga: Brighton Singkirkan Liverpool dari Piala FA dengan Skor 2-1

“Manajemen selalu membuka jalan untuk berdialog, selain itu juga menerima keluh kesah Aremania dan bukan dengan cara merusak rumah kami,” kata Tatang.

Saat ini, Arema FC berusaha menahan diri dari provokasi, seperti terjadinya bus Arema yang diserang oleh oknum beberapa waktu lalu.

“Rombongan bus juga diserang oknum, kami sangat berusaha untuk menahan diri agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan,” sambung Tatang.***

Editor: Gracia Tanu Wijaya

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x