Keutamaan Salat Tarawih di Bulan Suci Ramadhan pada Hari Kesebelas hingga Hari Terakhir

- 21 April 2020, 20:00 WIB
IBADAH salat tarawih yang akan terasa berbeda tahun ini.*
IBADAH salat tarawih yang akan terasa berbeda tahun ini.* /Pixabay/

PIKIRAN RAKYAT - Bulan suci Ramadhan yang penuh dengan keberkahan telah di depan mata. Pemerintah akan segera menggelar sidang isbat bulan Ramadhan pada 23 April 2020.

Umat Islam di seluruh dunia mulai berlomba-lomba kembali untuk berbuat kebaikan selama Ramadhan, untuk dirinya dan orang lain.

Satu ibadah yang selalu dirindukan akhirnya bisa dilaksanakan ramai-ramai beberapa hari ke depan, kerinduan akan salat tarawih berjamaah kini bisa terobati.

Rasulullah bersabda barang siapa yang salat malam di bulan Ramadhan karena kemanan dan mengharapkan pahala dari Allah, maka diampunkan dosa-dosanya yang telah lalu.

Baca Juga: Ilmuwan Sebut Darah dari Llama Bisa Jadi Vaksin Virus Corona 

Menurut sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Ali bin Abi Thalib, ketika Nabi ditanya tentang keutamaan tarawih, beliau berasabda, selain mendapat pahala, juga mendapat keutamaan yang sangat mulia.

Setiap malam berbeda-beda keutamaan yang didapatnya.

Dilansir dari laman Universitas Al-Azhar, berikut Pikiranrakyat-depok.com sajikan keutamaan salat tarawih dari malam ke 11 hingga malam ke 30.

Malam ke-11, keutamaan bagi yang melaksanakan salat tarawih di malam kesebelas adalah dia seperti baru keluar ke dunia dari perut ibunya.

Malam ke-12, keutamaannya dia datang pada hari kiamat, tetapi wajahnya bagaikan bulan di malam purnama.

Baca Juga: Satelit NASA Berhasil Menangkap Foto Jernih saat Gunung Anak Krakatau Meletus 

Malam ke-13, keutamaannya dia datang pada hari kiamat dalam keadaan aman dari segala keburukan.

Malam ke-14, keutamannya, Para Malaikat datang sebagai saksi, memberitahukan bahwa dia telah melakukan salat tarawih sehingga Allah tidak menghisabnya pada hari kiamat.

Malam ke-15, keutamannya didoakan oleh para malaikat dan para penanggung Arsy.

Malam ke-16, keutamaannya, Allah menerapkan kebebasan baginya agar selamat dari neraka dan kebebasan masuk ke dalam surga dari pintu manapun.

Malam ke-17, keutamaannya dia diberi pahala seperti pahala para Nabi.

Baca Juga: 100.000 Jemaah Lebih di Bangladesh Abaikan Lockdown untuk Hadiri Upacara Keagamaan 

Malam ke-18, keutamannya seorang Malaikat berseru, "Hai hamba Allah, sesungguhnya Allah rida kepadamu dan kepada bapak ibumu."

Malam ke-19, keutamannya, Allah mengangkat derajatnya di dalam surga Firdaus.

Malam ke-20, keutamaannya, Allah memberikan pahala Syuhada atau pahala bagi orang-orang yang mati syahid dan pahala orang-orang saleh.

Malam ke-21, keutamaannya, Allah membangun sebuah gedung yang terbuat dari cahaya untuk dia.

Malam ke-22, keutamaannya, dia akan datang pada hari kiamat dalam keadaan aman dari setiap kesedihan dan kesusahan.

Baca Juga: Tanpa Protokol Kesehatan, Ribuan Warga Washington Unjuk Rasa Terkait Kebijakan #DiRumahAja 

Malam ke-23, keutamaannya, Allah membangun sebuah kota di dalam surga untuk dia.

Malam ke-24, keutamaannya, dia memperoleh dua puluh empat doa yang dikabulkan.

Malam ke-25, keutamaannya, Allah menghapuskan azab kubur bagi dirinya.

Malam ke-26, keutamaannya, Allah mengangkat pahalanya selama empat puluh tahun.

Malam ke-27, keutamaannya, dia dapat melewati shirath pada hari kiamat, bagaikan kilat yang menyambar.

 

Malam ke-28, keutamaannya, Allah mengangkat 1.000 derajat dalam surga bagi dia.

Malam ke-29, keutamaannya, Allah memberinya pahala 1.000 haji yang diterima.

Malam ke-30, Allah berfirman, "Hai hambaku, makanlah buah-buahan surga, mandilah dari air salsabil, dan minumlah dari telaga kautsar. Akulah Tuhanmu dan engkau hambaku".***

 

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x