Pakar Sebut Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar Lebih Mudah pada Anak Usia Dini, Ini Alasannya

- 18 September 2022, 20:09 WIB
Tampilan merdeka belajar / tangkapan Layar / kemendikbud.go.id.
Tampilan merdeka belajar / tangkapan Layar / kemendikbud.go.id. /

PR DEPOK - Ternyata implementasi Kurikulum Merdeka belajar dinilai lebih mudah terhadap pendidikan anak usia dini (PAUD).

Hal tersebut disampaikan oleh pakar pendidikan lulusan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI) Najelaa Shihab, dalam diskusi secara daring, pada Sabtu 17 September 2022.

"Sesungguhnya implementasi di anak usia dini itu jauh lebih mudah dibandingkan dengan yang ditingkat di atasnya," ujarnya, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Antara.

Baca Juga: Link Streaming Indonesia vs Vietnam di Kualifikasi Piala Asia U-20 2023, Kick-Off Pukul 20.00 WIB

"Alasannya, karena kemerdekaan anak-anak belajar di usia dini itu masih sangat tinggi, berbeda dengan kakak kelasnya yang sudah lebih lama mengalami proses pendidikan yang tidak terlalu memerdekakan," tuturnya menambahkan.

Menurutnya, anak-anak PAUD atau TK, datang ke sekolah dengan perasaan senang, semangat dan rasa ingin tahu yang tinggi.

Oleh karena itu, anak-anak di usia tersebut jauh lebih siap dalam menerima pembelajaran dibandingkan anak yang memiliki pengalaman sekolah pada kurikulum sebelumnya.

Baca Juga: 1.000 Penari Merak Meriahkan Acara Tari Merak Sadunya di Gedung Sate Bandung

"Yang kita lihat sekarang misalnya merdeka belajar dalam PAUD itu metode utamanya sudah jelas bermain," ungkapnya.

"Kenapa?, karena kebutuhan anak dan kesiapan utamanya adalah bermain," Sambung Najelaa Shihab.

Lebih lanjut, dia mengatakan, bahwa pada usia PAUD adalah tempat untuk memberikan anak ruang eksplorasi sebesar-besarnya.

Baca Juga: Lirik Lagu 2 Baddies - NCT 127 dengan Terjemahan Bahasa Indonesia

Karena anak pada usia tersebut, dapat memilih apa yang diinginkan serta kerap penasaran pada hal-hal yang baru.

Sehingga, kedepan anak akan lebih siap saat dihadapkan pada pilihan minat ditingkat pendidikan lebih menengah yakni SMA/SMK.

"Kalau tahap eksplorasinya sebelum SMA itu cukup banyak, maka pada saat harus memilih bidang tertentu dia akan jauh lebih siap," kata Najelaa.Shihab

Yang tak kalah penting lanjut dia, adalah peran serta orangtua untuk berkolaborasi dengan pendidik agar apa yang diterima anak di sekolah dapat diterapkan di rumah.

Baca Juga: Cek Penerima BSU 2022 Online Lewat HP di Sini dan Cairkan BLT Pekerja Rp600.000

"Saya anjurkan komunikasi dan kolaborasi intensif dengan orangtua. Apa yang ingin dieksplorasi anak, kebutuhannya, minatnya, akan jadi semakin utuh kalau dapat informasi dari pihak rumah juga," tuturnya dia.

Dia menjelaskan Kemendikbudristek mengeluarkan kebijakan tentang pengembangan Kurikulum Merdeka untuk anak-anak PAUD, SD, SMP, SMA/SMK, Pendidikan Khusus dan Kesetaraan.

Kurikulum tersebut, guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sesuai dengan kebutuhan dan minat peserta didik, pungkas Najelaa Shihab. ***

Editor: Nur Annisa

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah