Meski Terdampak Pandemi, Selama 4 Bulan Terakhir Perguruan Tinggi Alami Lompatan dalam Berinovasi

- 16 September 2020, 06:49 WIB
acara Penyambutan Mahasiswa Baru (PMB) dan Temu Awal Semester Tahun Akademik 2020/2021 secara daring dan disiarkan langsung di kanal Youtube ITB, Kamis (10/9).
acara Penyambutan Mahasiswa Baru (PMB) dan Temu Awal Semester Tahun Akademik 2020/2021 secara daring dan disiarkan langsung di kanal Youtube ITB, Kamis (10/9). /Humas ITB

PR DEPOK - Hadirnya kebijakan baru yang digagas pemerintah terhadap sistem pendidikan di Indonesia saat pandemi nampaknya memberikan dampak positif bagi perguruan tinggi.

Pasalnya dalam proses pembelajaran daring selama empat bulan terakhir sebagai dampak pandemi Covid-19, perguruan tinggi disebut mengalami lompatan dalam berinovasi.

Kondisi tersebut disampaikan oleh Prof Nizam sebagai Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

"Saatnya menjadikan Indonesia unggul dalam kedaulatan teknologi dan reka cipta, layaknya garuda yang terbang dengan sayap, paruh dan kakinya yang kokoh," ujar Nizam dalam keterangan tertulisnya dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara.

Baca Juga: Mulai Merangkak, Harga Emas Antam di Pegadaian Rabu 16 September 2020 Naik Rp 6.000 per Gram

Nizam menyebut terjadi lompatan transformasi digital yang sangat luas hingga lebih dari 4.500 perguruan tinggi di Indonesia.

Fakta itu menjadi bukti bahwa perguruan tinggi terus menerus berinovasi dengan luar biasa, meski menghadapi masa sulit pandemi.

Bahkan, dalam kurun waktu empat bulan, terdapat lebih dari 1.000 temuan reka cipta hasil dari perguruan tinggi dan beberapa diantaranya sudah memasuki tahap produksi.

Nizam juga mengatakan kemajuan tersebut akan memberikan dampak baik terhadap kedaulatan teknologi serta pondasi ekonomi yang kokoh saat didukung Diaspora untuk mengalirkan simpul potensi dari karya reka cipta di berbagai belahan dunia.

Baca Juga: Buka Aib Direksi Pertamina, Andre Rosiade Usul ke Jokowi dan Erick Copot Ahok dari Jabatannya

"Ide dan pengalaman diaspora di berbagai negara, harapannya diadaptasikan di dalam negeri," kata Nizam.

Kemudian, Paristiyanti Nurwardani yang kini menjabat sebagai Sesditjen Dikti, menambahkan bahwa akan adanya sebuah platform bernama Kedai Reka.

Platform tersebut merupakan wujud dari ekosistem reka cipta yang sedang digagas oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

Kedai Reka juga adalah sarana untuk melaksanakan bentuk ekspresi Tridharma perguruan tinggi sekaligus bagian dari kebijakan Kampus Merdeka.

Dengan kehadiran platform tersebut, harapannya di masa mendatang berbagai karya penelitian tidak hanya selesai di laboratorium atau publikasi, melainkan menjadi karya reka cipta yang bermanfaat bagi banyak orang hingga nanti, khususnya saat situasi pandemi Covid-19.

Baca Juga: Dijuluki 'Gadis Naga', Model Asal Australia Tato Matanya hingga Alami Kebutaan Selama Tiga Pekan

"Kami sangat siap dan membuka kesempatan yang begitu luas bagi Diaspora untuk berkontribusi bersama dalam platform ini," kata Paristiyanti.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah