UI Kembangkan Alat Disinfektan Sinar UV Cegah Penyebaran Virus Corona

28 Maret 2020, 12:10 WIB
Alat Disinfektak Sinar UV Buatan UI /Antara

PIKIRAN RAKYAT - Sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona, Tim Peneliti Universitas Indonesia (UI) dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA UI) mengembangkan 2 prototipe alat untuk membunuh sumber penyakit berupa virus dan bakteri dengan sinar ultraviolet (UV).

Dikutip oleh pikiranrakyat-depok.com dari Antara, menurut Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi UI, Abdul Haris mengatakan bahwa penanganan pandemi COVID-19 adalah tanggug jawab bersama seluruh anak bangsa.

Kedua alat yang dikembangkan tersebut yaitu alat yang dipegang di tangan (hand held sterilizer) dan alat yang ditempel di dinding (room sterilizer) yang khusus dirancang untuk keperluan medis.

Baca Juga: Praktisi Kesehatan UI Paparkan Cara Membaca Hasil Rapid Test Virus Corona

"Alat ini akan sangat membantu rumah sakit yang saat ini kewalahan mendapatkan alat bantu disinfektan akibat kelangkaan maupun karena melambungnya harga disinfektan cair ditengah wabah virus COVID-19," katanya.

Dirinya menambahkan, pihaknya berupaya mengerahkan tim ahli dan peneliti di lingkungan UI untuk bersama-sama mengembangkan instrumen yang bisa membantu tenaga kesehatan dalam menjalankan tugasnya ditengah pandemi yang melanda di Indonesia saat ini.

Abdul juga menjelaskan bahwa instrumen disinfektan menggunakan sinar UV ini dikembangkan oleh peneliti FMIPA UI serta menggandeng peneliti lainnya dari Fakultas Kedokteran (FK), Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK) di bawah koordinasi Direktorat Inovasi UI dan Science Techno Park UI.

Baca Juga: Wali Kota Depok Ajak Warganya Berpartisipasi dalam Earth Hour Malam Ini

"Saat ini tengah disiapkan enam unit prototipe dan kedua alat tersebut akan diuji coba di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)," ujarnya.

Menurutnya, pengembangan prototipe instrumen oleh tim peneliti UI ini merujuk kepada hasil penelitian tentang efektivitas gelombang UV C yang mampu membunuh spora, bakteri, beragam tipe jamur, cendawan, protozoa, dan beberapa tipe virus lainnya.

Penelitian-penelitian tersebut membuktikan bahwa sinar ultraviolet C dengan panjang gelombang 254 nanometer dapat membunuh bacillus anthracis (bakteri anthrax), e-coli (penyebab infeksi saluran pencernaan), dan difteri.

Baca Juga: MUI: Sebaik-baiknya Salat Saat Ini Adalah Salat di Rumah, Putus Rantai Penularan Virus Corona

Selain itu, sinar UV C juga dapat membunuh virus seperti adenovirus (penyebab demam, radang tenggorokan, bronchitis dan pneumonia), virus hepatitis A, dan polio.

Uji coba prototipe instrumen ini akan digunakan untuk keperluan disinfektan alat-alat medis dan ruangan yang dipergunakan untuk memberikan pelayanan kesehatan, terutama bagi pasien COVID-19.

Kedua prototipe ini dirancang untuk dapat dimanfaatkan secara aman oleh institusi kesehatan dan fasilitas umum lainnya.

Baca Juga: Malam Ini Earth Hour 2020 #DiRumahAja, Satu Jam Matikan Listrik

"Pemakaian alat ini harus bersamaan dengan penggunaan alat pelindung diri (APD) seperti sarung tangan dan kaca mata pelindung," ungkapnya.

Di saat situasi seperti saat ini, instrumen ini diharapkan dapat membantu tenaga medis dan petugas kesehatan dalam aktivitas pemberantasan COVID-19.

Namun, hingga saat ini instrument ini belum diproduksi massal.

Baca Juga: Waspadai Kopi dan Makanan Pedas Saat di Rumah Menghindari Penyebaran Virus Corona

Tim peneliti UI yang telah mengembangkan alat ini mengajak semua pihak ikut berpartisipasi membantu memproduksi massal instrument ini sehingga bisa dimanfaatkan oleh semua institusi pelayanan kesehatan di seluruh Indonesia.

"Partisipasi semua pihak akan sangat membantu pemerintah dalam memerangi epidemi yang mengancam semua eleman bangsa. Diharapkan, prototipe yang telah dihasilkan tim peneliti UI ini dapat meningkatkan jumlah produk kesehatan yang dapat diproduksi di dalam negeri," pungkasnya.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler