Bintik Matahari Kian Tahun Makin Membesar, Bagaimana Efek ke Bumi Kita?

24 Juni 2022, 16:31 WIB
Dikabarkan bahwa bintik matahari semakin tahun kian membesar, lantas bagaimana efeknya ke Bumi? Simak penjelasannya. /Langkawi National Observatory, MYSA/MOSTI)

PR DEPOK - Bintik matahari gelap yang menghadap langsung ke Bumi berukuran 2 kali lipat, hanya dalam periode 24 jam mungkin akan cukup mengkhawatirkan.

Dan pada Rabu kemarin, dikatakan bahwa bintik matahari ini sudah berukuran 3 kali lipat ukuran Bumi.

Sunspot AS30398 tidak hanya melihat langsung ke planet kita, tetapi juga memiliki medan magnet beta-gamma yang tidak stabil, dan bintik matahari ini menyimpan energi yang cukup untuk menyebabkan pemadaman radio secara singkat.

Baca Juga: Ilmuwan China Ciptakan Ikan Robot untuk Membersihkan Mikroplastik yang Belum Terjangkau di Lautan

Sebagai informasi, bintik matahari yaitu daerah gelap matahari yang lebih dingin daripada bagian permukaan lain. Suar matahari berasal dari dekat area gelap bintang ini.

Suar matahari dan lontaran massa korona berasal dari wilayah titik ini, dan ketika meledak ke arah Bumi, titik ini dapat menghasilkan badai Geomagnetik yang sering kita lihat sebagai Aurora.

Tapi dibalik keindahan ini, bisa menimbulkan bahaya tersendiri bagi jaringan listrik dan satelit, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari dailymail.

Baca Juga: Pembelian Minyak Goreng Curah Pakai Aplikasi PeduliLindungi Mulai Senin Mendatang, Ini Kata Luhut

Dijuluki AR2993 dan AR2994, 2 wilayah titik aktif mengirim para ilmuwan ke overdrive untuk mempelajarinya, apakah Bumi harus bersiap menerima semburan ini, tetapi kabar baiknya tidak ada semburan panas yang berarti pada bumi kita.

Namun pada awal April, bumi nyaris melewatkan ejeksi plasma, terkait dengan kelompok bintik matahari yang muncul lebih awal.

Peningkatan aktivitas matahari baru-baru ini adalah hasil dari fase paling aktif dalam siklus matahari 11 tahun, dan puncaknya terjadi saat 2004.

Baca Juga: Lirik Lagu Love Countdown - Nayeon TWICE Ft. Wonstein, Romanization dan Terjemahan Bahasa Indonesia

Penelitian menunjukkan bahwa tingkat aktivitas matahari hampir sama dengan 11 tahun yang lalu pada titik dan siklus yang sama.

“Saya yakin kita akan melihat daerah aktif yang lebih besar selama beberapa tahun ke depan,” menurut fisikawan surya, Dean Pesnell dari NASA.

“Seiring siklus matahari menuju maksimumnya, daerah bintik matahari yang semakin kompleks semakin terlihat, yang kemudian dapat menghasilkan jilatan api matahari,” tambahnya.***

Editor: Gracia Tanu Wijaya

Sumber: dailymail

Tags

Terkini

Terpopuler