Google Siap Uji Coba Fitur AI Anti Pencurian, Pengguna Bisa Langsung Tahu Kapan HP Dicuri

12 Juni 2024, 17:41 WIB
Google akan menguji coba fitur AI terbaru yang dinamakan Al anti pencurian. AI akan mencoba mengidentifikasi kapan HP dicuri.* /Google.com

PR DEPOK – Google akan menguji coba fitur AI terbaru yang dinamakan Al anti pencurian. Dalam uji coba fitur terbaru ini, Brasil menjadi negara sampel yang dipilih Google.

Dilansir dari Phonearena, Rabu, 12 Juni 2024, fitur anti-pencurian akan dipasang di HP Android. Hal menarik dari fitur ini adalah sistem AI akan mencoba mengidentifikasi kapan HP dicuri.

Ketika skenario seperti itu terjadi, fitur AI anti-pencurian akan mengunci layar perangkat. Selama uji coba, ada 3 jenis kunci layar yang akan diterapkan Google, yaitu:

• Pertama, sistem AI akan mengenali gerakan umum yang terkait dengan pencurian dan mengunci layar.

Baca Juga: 7 Tempat Makan di Depok View Pepohonan, Rindang dengan Angin Sepoi-sepoi

• Kedua, sistem AI membantu pengguna mengunci layar dari jarak jauh dengan memasukkan nomor telepon dan menyelesaikan tantangan keamanan dari perangkat lain.

• Ketiga, sistem AI secara otomatis mengunci layar jika perangkat offline untuk waktu yang lama.

Fitur terbaru Google ini akan tersedia bagi pengguna HP Android versi 10 ke atas di Brasil mulai bulan Juli 2024.

Google berencana meluncurkannya secara bertahap kepada pengguna di negara lain sepanjang tahun.

Baca Juga: 11 Rekomendasi Rawon Paling Terkenal Lezat di Sekitar Kampus UNS

Adapun inisiatif Google ini merupakan respons terhadap meningkatnya masalah pencurian telepon di Brasil. Pada tahun 2022, jumlah ponsel yang dicuri di Brasil meningkat sebesar 16,6 persen dari tahun sebelumnya, mencapai hampir 1 juta insiden.

Menurut Buku Tahunan Keamanan Publik Brasil 2023. Pada bulan Desember, pemerintah Brasil meluncurkan aplikasi bernama Celular Seguro, yang memungkinkan pengguna melaporkan ponsel yang dicuri dan memblokir akses menggunakan perangkat terpercaya lainnya.

Lalu, pada bulan lalu, sekitar 2 juta orang telah mendaftar pada aplikasi tersebut, dan 50.000 ponsel telah diblokir.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Tags

Terkini

Terpopuler