Facebook juga melakukan hal yang sama. Bulan lalu, mereka mengumumkan akan menghapus video yang bersifat manipulatif dan bersifat deepfake (mengganti objek dalam video atau gambar), terkecuali konten yang memang berisi komedi atau bertujuan untuk menghibur saja.
Twitter sendiri belum lama ini juga melakukan upaya cegah disinformasi mengenai virus corona di platformnya.
Dalam satu bulan ke belakang, ada lebih dari 15 juta cuitan dari twitter tentang topik virus corona sejak virus itu mulai mewabah.
Dalam kasus virus corona, twitter menegaskan bahwa pihaknya akan menghapus akun siapapun yang dengan sengaja memanipulasi konten dan "berperilaku jahat".
Baca Juga: Selamatkan Buaya Berkalung Ban, Matt Wright Ternyata Seorang Wartawan di Australia
Selain itu, twitter juga meluncurkan permintaan pencarian khusus untuk memastikan saat pengguna mencari informasi tentang virus corona.
Informasi pertama yang akan ditampilkan adalah informasi yang kredibel dan berasal dari pihak yang memiliki otoritas atas informasi tersebut.***