Ilmuwan Ciptakan Robot Ular untuk Membantu Ketika Terjadi Bencana

- 20 Februari 2020, 17:30 WIB
ROBOT ular sebagai inovasi untuk mendeteksi korban di lokasi bencana alam.*
ROBOT ular sebagai inovasi untuk mendeteksi korban di lokasi bencana alam.* /Johns Hopskin University

PIKIRAN RAKYAT - Sebuah robot ular telah saat ini dalam tahap pengembangan oleh para ilmuan dalam perlombaan untuk meningkatkan kemampuan sebuah mesin dalam mencari dan menyelamatkan korban bencana.

Robot itu diciptakan untuk bisa berguna suatu hari nanti ketika terjadi sebuah bencana. Robot tersebut bisa membantu mejelajahi medan yang tidak dapat diakses, seperti puing-puing bangunan setelah terjadi gempa bumi.

Para ilmuan mengamati bagaimana ular bergerak. Hal ini yang dijadikan poin penting dalam membuat robot ular itu. Robot ini bisa memanjat dengan cara yang cekatan dan stabil.

Baca Juga: Viral Sapi Mutan Lahir dengan 2 Kepala, 4 Mata, dan 2 Mulut Kejutkan Penduduk Desa

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari The Guardian pada Kamis, 20 Februari 2020 Chen Li, seorang asisten profesor teknik mesin di Johns Hopkins University di Amerika Serikat dan seorang penulis senior penelitian menjelaskan terkait ciptaan robot ular tersebut.

"Kami mencari mahluk menyeramkan ini untuk inspirasi gerakan, karena mereka begitu mahir dalam mengatur penskalaan habatan yang stabil di zaman mereka. Semga robot kami bisa belajar cara meliuk-liuk di permukaan seperti ular," kata Chen Li.

Studi sebelumnya, terutama mengamati pergerakan ular di atas permukaan yang datar dan di medan 3D. Li mengatakan ini tidak serta merta menjelaskan hambatan besar yang ada di dalam bencana yang nyata seperti puing-puing bangunan.

Baca Juga: Jose Mourinho Beri Penjelasan Mengenai Dele Alli yang Mengamuk saat Ditarik dari Lapangan

Tetap saja harus ada ukuran mengenai ukuran puing-puing yang akan diangkat atau memudahkan robot penyelamat tersebut menjangkau tempat-tempat sempit.

Para peneliti juga mempelajari bagaimana variabel ular-ular yang ada di padang pasir dan yang tinggal di pohon-pohon di hutan pinus.

Halaman:

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x