Network
PIKIRAN RAKYAT - NASA telah mengumumkan penemuan planet mirip Bumi yang ukuran dan jaraknnya sama dengan Bumi dari bintang inangnya.
Penemuan ini menunjukkan bahwa planet itu disebut mengandung cukup air seperti halnya di Bumi dan dapat menjadi tuan rumah baru bagi kehidupan umat manusia jika dapat mencapainya.
Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari situs Daily Star, para ilmuwan menemukan planet ini ketika sedang mengamati objek lain menggunakan Teleskop Luar Angkasa Kepler.
Planet itu tidak ada dalam tata surya Bumi maka dari itu disebut planet ekstrasurya.
Baca Juga: Sepi karena Lockdown, Kawanan Singa Kuasai Jalan Raya dan Tidur Santai di Tengah Jalan
Mengingat Bumi bukanlah sebuah planet ekstrasurya karena secara gravitasi terkiat dengan Matahari di Tata Surya.
Dalam siaran persnya, NASA mengatakan, "Dari semua eksoplanet yang ditemukan oleh (teleskop) Kepler, dunia yang jauh ini terletak 300 tahun cahaya dari Bumi, yang paling mirip dengan Bumi dalam ukuran dan perkiraan suhu," katanya.
Peneliti menamai planet itu sebagai Kepler-1649c dan diyakini 1,06 kali lebih besar dari Bumi.
Jumlah cahaya bintang yang diterimanya dari bintang inangnya adalah 75 persen dari jumlah yang diterima Bumi dari Matahari.
Jika perhitungannya benar, itu bisa berarti suhu planet ekstrasurya mungkin mirip dengan Bumi.
Baca Juga: Selebgram 'Zombie Angelina Jolie' Berjuang Lawan Virus Corona selama di Penjara Iran
NASA juga menyebut bahwa planet itu bisa mendukung kehidupan karena planet ini mengorbit bintang katai merah, jenis yang dikenal sebagai flareup bintang.
Para ilmuwan menemukan planet ini ketika melihat objek lain dari Kepler pada tahun 2018.
Pencarian sebelumnya dengan algoritma komputer ternyata salah mengidentifikasinya dan tidak diketahui.
Thomas Zurbuchen, administator rekanan Direktorat Misi Sains NASA di Washington mengatakan bahwa penemuan ini cukup menarik.
Baca Juga: Selama Pandemi Virus Corona, Undang-undang Klux Klux Klan Ditangguhkan
"Dunia yang jauh dan menarik ini memberi kita harapan yang lebih besar bahwa Bumi kedua terletak di antara bintang-bintang, menunggu untuk ditemukan," katanya.
"Data yang dikumpulkan oleh teleskop seperti Kepler dan Satelit Survei Transit Exoplanet kami (TESS) akan terus menghasilkan penemuan luar biasa ketika komunitas sains meningkatkan kemampuannya untuk mencari planet yang menjanjikan tahun demi tahun." tuturnya.***
