PR DEPOK - Elon Musk ancam akan membatalkan pembelian Twitter dengan harga sebesar 44 miliar dolar AS atau sekitar Rp636 triliun.
Bos Tesla ini menuding Twitter melanggar kesepakatan pembelian karena menolak memberi informasi tentang bot spam dan akun palsu seperti yang dimintanya.
Berdasarkan kabar yang dihimpun, permintaan Elon Musk soal bot spam dan akun palsu kepada Twitter ini agar dirinya bisa mengevaluasi ia menawar untuk proses pembelian perusahaan.
Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari ABC News, kabarnya pengacara Elon Musk telah membuat ancama lewat sebuah surat kepada Twitter.
Baca Juga: Dituding Kuasai Aset oleh Teddy Pardiyana, Rizky Febian: Tidak Ada Itikad Baik
Pengacara yang tidak diketahui namanya ini menulis bahwa Elon Musk telah berulang kali meminta informasi tentang bot spam dan akun palsu kepada Twitter sejak 9 Mei 2022 silam.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa Twitter hanya menawarkan untuk memberi rincian tentang metode pengujian perusahaan. Tapi mereka berpendapat bahwa itu sama saja dengan menolak permintaan data Mr.Musk.
"Itu merupakan 'pelanggaran material' dari perjanjian yang memberi Elon Musk hak untuk membatalkan kesepakatan kapan pun dia mau," ucap pengacara CEO SpaceX ini menjelaskan.
Baca Juga: Balas Uji Coba Korut, Korsel dan AS Tembakkan 8 Rudal Balistik
Elon Musk memiliki semua hak yang dihasilkan darinya, termasuk hak untuk tidak menyelesaikan transaksi dan hak untuk mengakhiri perjanjian, kata surat itu.