Elon Musk Tetiba Ancam Batalkan Pembelian Twitter, Ada Apa nih?

- 7 Juni 2022, 11:58 WIB
Bos Tesla, Elon Musk ancam batalkan pembelian Twitter akibat perusahaan itu menolak beri informasi tentang bot spam dan akun palsu.
Bos Tesla, Elon Musk ancam batalkan pembelian Twitter akibat perusahaan itu menolak beri informasi tentang bot spam dan akun palsu. /REUTERS/Aly Song.

PR DEPOK - Elon Musk ancam akan membatalkan pembelian Twitter dengan harga sebesar 44 miliar dolar AS atau sekitar Rp636 triliun.

Bos Tesla ini menuding Twitter melanggar kesepakatan pembelian karena menolak memberi informasi tentang bot spam dan akun palsu seperti yang dimintanya.

Berdasarkan kabar yang dihimpun, permintaan Elon Musk soal bot spam dan akun palsu kepada Twitter ini agar dirinya bisa mengevaluasi ia menawar untuk proses pembelian perusahaan.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari ABC News, kabarnya pengacara Elon Musk telah membuat ancama lewat sebuah surat kepada Twitter.

Baca Juga: Dituding Kuasai Aset oleh Teddy Pardiyana, Rizky Febian: Tidak Ada Itikad Baik

Pengacara yang tidak diketahui namanya ini menulis bahwa Elon Musk telah berulang kali meminta informasi tentang bot spam dan akun palsu kepada Twitter sejak 9 Mei 2022 silam.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa Twitter hanya menawarkan untuk memberi rincian tentang metode pengujian perusahaan. Tapi mereka berpendapat bahwa itu sama saja dengan menolak permintaan data Mr.Musk.

"Itu merupakan 'pelanggaran material' dari perjanjian yang memberi Elon Musk hak untuk membatalkan kesepakatan kapan pun dia mau," ucap pengacara CEO SpaceX ini menjelaskan.

Baca Juga: Balas Uji Coba Korut, Korsel dan AS Tembakkan 8 Rudal Balistik

Elon Musk memiliki semua hak yang dihasilkan darinya, termasuk hak untuk tidak menyelesaikan transaksi dan hak untuk mengakhiri perjanjian, kata surat itu.

Pria berusia 50 tahun ini menginginkan data yang jelas dan berdasar tentang twitter yang melakukan verifikasi sendiri, dan itu adalah metodologi lemah Twitter.

Perjanjian penjualan Twitter memungkinkan Elon Musk untuk dari kesepakatan awal, jika ada "efek merugikan secara material" yang disebabkan oleh perusahaan.

Konflik ini mendefinisikan sebagai perubahan yang berdampak negatif terhadap bisnis atau kondisi keuangan Twitter.

Baca Juga: Harga Masih Tinggi, Manchester United Adakan Negosiasi Lagi untuk Datangkan Frenkie de Jong

Dalam sebuah pernyataan, Twitter mengatakan selama ini bahwa mereka masih melanjutkan kesepakatan, meskipun belum menjadwalkan pemungutan suara pemegam saham.

Kemudian, Twitter juga menyebut pihaknya secara kooperatif telah berbagi informasi dengan Elon Musk sesuai dengan ketentuan perjanjian.

"Kesepakatan itu adalah kepentingan terbaik bagi semua pemegang saham," tutur pihak Twitter.

"Kami bermaksud menutup transaksi dan menegakkan perjanjian dengan harga dan syarat yang telah disepakati," kata mereka menambahkan.

Baca Juga: Tegas! Rusia Ancam Cabut Akreditasi Kantor Berita AS jika Jurnalisnya Tak Diperlakukan Baik

Diketahui bersama, Elon Musk sebelumnya telah menyetujui pembelian Twitter pada April 2022 lalu.

Namun, setelah pemberitaan akan membeli Twitter beredar telah membuat beberapa ahli bertanya atas sejumlah tindakan Bos Tesla ini lakukan, termasuk pertengkaran dengan CEO Twitter tentang akun palsu.

Saham Twitter alami penurunan pada Senin kemarin. Kemungkinan hal itu membuat geram para pemegang saham yang mengajukan gugatan kepada Elon Musk karena mengempiskan harga saham.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: ABC News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah