Network
PR DEPOK - Marak game online, membuat orang-orang bergeser untuk menjual sesuatu terkait kebutuhan game online tersebut. Salah satunya adalah diamond atau mata uang berbayar denga cara isi saldo alias top up.
Dilansir dari laman Antara, dalam siaran resmi GoPay menyatakan bahwa modus penipuan yang sering terjadi adalah akun bodong di media sosial yang menawarkan voucher games atau isi ulang (top up) dengan harga yang sangat murah.
Beberapa pedagang diamond game atau top up setelah mendapat kiriman uang dari korban, penipu akan menghilang dan memblokir nomor korban untuk menghilangkan jejaknya.
Baca Juga: Pengumuman SMUP Unpad 2022 Sudah Keluar, Ini Cara Cek Status Kelulusan Lewat Link Resmi
GoPay mengutip dari Kajian peningkatan Kompetensi Keamanan Digital di Indonesia bahwa analis fenomena penipuan dengan teknik rekayasa sosial dari Centre for Digital Society Universitas Gadjah Mada, penipuan yang terjadi di dunia maya seringkali menggunakan teknik social engineering atau manipulasi psikologis.
Teknik tersebut mempunyai tujuan yakni mencari celah dari kelemahan manusia yang mudah percaya dan terpedaya. Hal itu berkaitan dengan tingkat literasi masyarakat Indonesia yang semakin rendah.
Baca Juga: Update Kecelakaan Cibubur: Pertamina Sebut Sopir Truk dalam Kondisi Fit
Korban bisa tertipu salah satunya sebab kurang nya minat membaca mengenai keamanan saat menggunakan teknologi digital.
Penipuan voucher game melalui media sosial sebenarnya masih bisa dihindari selama para pengguna atau pembeli tetap waspada dan bijak.
