TikTok Bantah Tudingan NewsGuard Soal Misinformasi Covid-19 hingga Perang Ukraina

- 15 September 2022, 13:42 WIB
TikTok diduga menyebarkan misinformasi.
TikTok diduga menyebarkan misinformasi. /unsplash

Para peneliti mengungkapkan mereka membandingkan hasil TikTok dan Google dari pencarian informasi tentang penembakan di sekolah, aborsi, Covid-19, pemilihan AS, perang Rusia di Ukraina, dan berita lainnya.

Baca Juga: Informasi dan Cara Buat Rekening BRI secara Online untuk Cairkan BPUM 2022

Klaim palsu atau penyesatan dalam hasil termasuk teori konspirasi yang dipromosikan oleh QAnon dan resep rumahan untuk hydroxychloroquine, obat resep yang digunakan untuk mengobati malaria dan lupus.

TikTok mengatakan metodologi yang digunakan dalam analisis tersebut cacat, dan memprioritaskan memerangi informasi yang salah.

"Pedoman komunitas kami menjelaskan bahwa kami tidak mengizinkan kesalahan informasi yang berbahaya, termasuk kesalahan informasi medis, dan kami akan menghapusnya dari platform," ucap juru bicara TikTok.

Baca Juga: BLT BBM Sudah Cair? Segera Daftar secara Online Pakai HP dan KTP Lewat Aplikasi Cek Bansos

"Kami bermitra dengan suara-suara yang kredibel untuk meningkatkan konten otoritatif tentang topik yang terkait dengan kesehatan masyarakat, dan bermitra dengan pemeriksa fakta independen yang membantu kami menilai keakuratan konten," urainya.

Saat bersaksi pada hari Rabu di sidang Senat tentang dampak media sosial terhadap keamanan nasional, mantan wakil presiden senior teknik Twitter Alex Roetter menjelaskan pemerintah Cina adalah investor di perusahaan induk TikTok Bytedance, dan memiliki insentif untuk memaksimalkan keuntungan dan keterlibatan pengguna.

"Algoritma TikTok mendorong konten sains, teknik, dan matematika pendidikan pada pemuda China sambil mendorong umpan yang berisi video twerking, informasi yang salah, dan konten merusak lainnya kepada anak-anak AS," jelas Roetter kepada para senator.

Perusahaan media sosial mendapatkan manfaat dari konten online yang menarik perhatian pengguna meskipun ada efek berbahaya pada masyarakat, tukasnya.***

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: Straits Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x