Elon Musk mengunggah jajak pendapatnya setelah pengumuman Twitter bahwa mereka tidak lagi mengizinkan "promosi gratis" dari platform media sosial lainnya.
Twitter mengatakan bahwa pengguna tidak lagi diizinkan untuk memposting akun dan tautan ke akun sejumlah platform media sosial lainnya, termasuk Facebook, Instagram, dan Mastodon.
Pelarangan tiba-tiba akun yang mempromosikan platform media sosial saingan memicu pembalasan bahkan di antara pendukung lama.
Baca Juga: Komite AS Serukan Donald Trump Didakwa atas Kejahatan Pemberontakan di Capitol
Pendiri dana startup Y-Combinator, Paul Graham, yang mendukung Musk dalam kesepakatannya untuk membeli Twitter, mengatakan dia akan berhenti dari Twitter dan meminta pengikut untuk menemukan tautan ke akun Mastodon di halaman web pribadinya.
Mastodon adalah jejaring sosial yang disebut-sebut sebagai alternatif Twitter.
Twitter menangguhkan akun Graham setelah postingannya tetapi kemudian mengaktifkannya kembali.
Baca Juga: Berikut Daftar Gempa Beruntun Pasca Gempa Cianjur yang Tercatat BMKG
Perubahan kebijakan tersebut merupakan yang terbaru dari serangkaian keputusan Twitter yang telah menimbulkan pukulan balik.
Musk membuat klaim setelah merevisi aturan doxxing situs untuk melarang akun yang melacak pesawat pribadi, termasuk jet pribadinya.