7 Modus Penipuan dalam Rekrutmen Kerja yang Pencari Kerja Harus Waspadai

- 1 Februari 2020, 19:45 WIB
ILUSTRASI penipuan dalam mencari kerja.*
ILUSTRASI penipuan dalam mencari kerja.* /Pixabay/

PIKIRAN RAKYAT- Rekrutmen merupakan kegiatan seleksi yang biasanya dilakukan ketika Anda melamar pekerjaan ataupun mengikuti beasiswa.

Di zaman yang serba teknologi seperti sekarang ini, cara melamar kerja sangat beragam dan tentunya lebih dimudahkan.
Banyak perusahaan yang menyediakan portal sendiri untuk mencari karyawa baru. Pelamar juga bisa mengirim lamaran pekerjaan melalui email rekrutmen perusahaan.

Selain itu, ada juga beberapa portal informasi mengenai lowongan kerja seperti Job Street, Kalibr, dan Linkedin yang menyediakan kemudahan bagi para pencari kerja.

Baca Juga: 6 Rekomendasi Tempat Wisata Akhir Pekan di Depok yang Cocok Untuk Bersantai Bersama Keluarga 

Kadang kala, beberapa portal kerja diarahkan pada Google Form yang mengharuskan pencari kerja mengisi data pribadi mereka di sana.

Namun, dari kemudahan melamar pekerjaan, banyak pencari kerja yang juga mudah memberikan identitasnya di portal-portal kerja.

Di satu sisi, hal ini dapat membahayakan karena tidak menutup kemungkinan data pencari kerja dipakai oleh oknum yang tidak bertanggung jawab untuk kemudian disasar sebagai korban penipuan.

Dari maraknya oknum yang tidak bertanggung jawab tadi, Pikiran-Rakyat.com merangkum ciri-ciri undangan rekrutmen kerja palsu agar Anda dapat menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Baca Juga: Tak Perlu Antre, Kini Pendaftaran Puskesmas di Depok Berbasis Online 

Pesan Singkat (SMS)

Jika Anda mendapatkan pesan singkat yang meminta untuk memeriksa kotak masuk email, Anda dapat mencurigainya.

Normalnya, perusahaan biasa akan langsung memberitahu bahwa Anda berkesempatan mengikuti tahapan rekrutmen selanjutnya dalam isi pesan singkat tersebut.

Sementara, rekrutmen palsu hanya akan meminta Anda untuk memeriksa kotak masuk email supaya Anda melihat bahwa di sana ada dokumen undangan rekrutmen kerja palsu yang sudah mereka kirimkan.

Baca Juga: WNI yang Dievakuasi dari Tiongkok Terkait Virus Corona Dikumpulkan di Natuna, Masyarakat Resah 

Body Email

Dalam pesan undangan rekrutmen tersebut tidak ada body email, melainkan hanya ada attachment berupa file PDF yang dapat Anda unduh. Pesan seperti ini perlu Anda waspadai.

Dokumen Edaran PDF

Dokumen edaran ini bentuknya mirip dengan format surat. Ada kop surat, nomor, lampiran, hal/perihal, bahkan foto, cap perusahaan, dan tanda tangan petinggi perusahaan.

Terlihat menjanjikan memang, namun cara penulisan dokumen tersebut sangat berantakan. Pengumuman ini yang perlu Anda pastikan kepada pihak perusahaan.

Baca Juga: Menilik 6 Potensi Depok Sebagai Daerah Penyangga Ibu Kota

Lokasi Rekrutmen

Undangan rekrutmen palsu akan meminta Anda untuk melakukan sesi wawancara dan psikotes di daerah yang lokasinya jauh dengan domisili.

Sebagai solusi, mereka akan menawarkan jasa travel untuk mengurus kebutuhan akomodasi Anda selama proses rekrutmen.

Proses Rekrutmen Dipungut Biaya

Ketika Anda sudah diminta membayar sejumlah uang untuk akomodasi seperti penginapan, transportasi, atau bahkan cek kesehatan.

Berhati-hatilah karena tidak akan ada perusahaan yang menuntut calon karyawan membayar sejumlah uang untuk proses rekrutmen.

Baca Juga: Sejarah Asal-usul Nama Depok, Mulai dari Jejak Prabu Siliwangi hingga Perkebunan Chastelein

Lampiran Gaji

Anda patut curiga ketika diiming-imingi gaji bernominal fantastis. Apalagi ini kasusnya masih dalam tahap rekrutmen awal. Faktanya, sangat jarang HRD memberitahu langsung nominal gaji sedini itu.

Domain Email

Perhatikan nama domain email yang mengirimkan pesan dokumen undangan pada Anda. Pastikan bahwa email merupakan resmi milik perusahaan. Domain email perusahaan biasanya akan sama dengan nama perusahaan itu sendiri.

Jika Anda tidak tahu email perusahaan tersebut, Anda bisa melakukan pencarian di google.***

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x