Mengenal Hari Valentine Setiap 14 Februari: Arti Kata, Makna hingga Sejarah

- 4 Februari 2022, 14:18 WIB
Mengenal sejarah hari Valentine di tanggal 14 Februari.
Mengenal sejarah hari Valentine di tanggal 14 Februari. /pixabay.com/ JillWellington

PR DEPOK - Pada bulan Februari ini biasanya akan ada perayaan hari kasih sayang atau dikenal dengan hari Valentine.

Biasanya, kebanyakan orang merayakan hari Valentine ini bersama pasangannya untuk menunjukan bentuk kasih sayang.

Namum demikian, tak sedikit yang masih belum mengetahui tentang makna dan sejarah dari perayaan hari Valentine yang diperingati setiap 14 Februari.

Baca Juga: Kerumunan di Mal Festival Citylink, Pemkot Bandung Gercep Beri Sanksi

Untuk mengenal lebih jauh dari hari Valentine ini, berikut PR Depok akan membahas arti, makna serta sejarahnya yang dikutip dari Britanica.com.

Hari Valentine ini biasa juga disebut sebagai Hari St. Valentine, hari libur (14 Februari), di mana ketika sepasang kekasih mengekspresikan kasih sayang mereka dengan salam dan hadiah.

Ada anggapan bahwa hari raya tersebut berasal dari festival Romawi Lupercalia, yang diadakan pada pertengahan Februari.

Baca Juga: Ikatan Cinta 4 Febuari 2022: Temui Iqbal, Jessica Pastikan Anak Buah Irvan Membusuk di Penjara

Festival yang merayakan datangnya musim semi, termasuk upacara kesuburan dan pemasangan undian antara wanita dengan pria.

Pada akhir abad ke-5, Paus Gelasius I melarang perayaan Lupercalia dan menggantinya dengan Hari St. Valentine.

Akan tetapi asal mula sebenarnya dari hari raya tersebut tidak jelas.

Hari Valentine tidak datang untuk dirayakan sebagai hari romantis sampai sekitar abad ke-14.

Baca Juga: Saham Meta Anjlok, Mark Zuckerberg Rugi Rp445,5 Triliun hingga Tersingkir dari 10 Orang Terkaya Dunia

Meskipun ada beberapa martir Kristen bernama Valentine, hari itu mungkin diambil dari nama seorang imam yang menjadi martir sekitar 270 M oleh kaisar Claudius II Gothicus.

Menurut legenda, imam itu menandatangani surat "from your Valentine" kepada putri sipir penjara, yang telah berteman dengannya, dan menurut beberapa catatan, disembuhkan dari kebutaan.

Catatan lain menyatakan bahwa itu adalah St. Valentine dari Terni, seorang uskup yang menjadi nama hari raya itu.

Baca Juga: Giring Ganesha Minta Kader PSI Tak Ganggu Anies Baswedan Lagi

Meskipun mungkin saja kedua orang suci itu sebenarnya adalah orang yang sama.

Namun, legenda umum lainnya menyatakan bahwa St. Valentine menentang perintah kaisar dan diam-diam menikahkan pasangan untuk menyelamatkan suami dari perang.

Karena alasan inilah hari raya Valentine dikaitkan dengan cinta atau kasih sayang.

Valentine yang berarti pesan formal, muncul pada tahun 1500-an, dan pada akhir 1700-an kartu yang dicetak secara komersial telah digunakan.

Baca Juga: Haji Faisal Minta Maaf ke Mendiang Vanessa Angel Soal Makam: Saya Mungkin Tidak Punya Kekuatan

Valentine komersial pertama di Amerika Serikat dicetak pada pertengahan 1800-an.

Valentine biasanya menggambarkan Cupid (Dewa cinta Romawi) bersama dengan hati, yang secara tradisional merupakan pusat emosi.

Karena diperkirakan musim kawin burung dimulai pada pertengahan Februari, burung juga menjadi simbol untuk perayaan hari itu.

Baca Juga: Bumame Farmasi Minta Maaf Heboh Mengcovidkan Pasien, Cipta Panca: Enak Benar, Udah Berapa yang Dicovidkan?

Kemudian, hadiah tradisionalnya termasuk permen, bunga, dan terutama mawar merah merupakan simbol keindahan dan cinta.

Hari Valentine ini populer di Amerika Serikat serta di Inggris, Kanada, Australia, dan juga dirayakan di negara lain, termasuk Argentina, Prancis, Meksiko, dan Korea Selatan.

Sementara di Filipina, ini adalah hari jadi pernikahan yang paling umum.

Biasanya pernikahan massal ratusan pasangan bukanlah hal yang aneh pada tanggal tersebut.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Britanica


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah