Kumpulan Kata-kata Bijak Kartini yang Menyentuh, Cocok Dijadikan Status di WhatsApp dan Medsos Lainnya

- 20 April 2022, 16:15 WIB
Berikut kumpulan kata-kata bijak Kartini yang cocok dijadikan status di WhatsApp dan media sosial lainnya.
Berikut kumpulan kata-kata bijak Kartini yang cocok dijadikan status di WhatsApp dan media sosial lainnya. /Freepik.

PR DEPOK – Kumpulan kata-kata bijak Kartini ini bisa memberikan semangat dan motivasi yang mendengarnya, khususnya perempuan.

Selain memberikan semangat dan motivasi, kata-kata bijak Kartini ini juga sangat menyentuh hati.

Bahkan bisa menggambarkan ungkapan hati seorang perempuan dalam memperjuangkan hak-haknya.

Kumpulan kata-kata bijak Kartini ini sangat cocok dijadikan quotes atau status di WhatsApp maupun media sosial lainnya jelang peringatan Hari Kartini pada 21 April 2022.

Baca Juga: Hari Kartini 21 April 2022 Libur atau Tidak? Cek Daftar Libur Nasional 2022 di Sini

Berikut kumpulan kata-kata bijak RA Kartini yang menyentuh, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Jagokata.

1 Alangkah besar bedanya bagi masyarakat Indonesia bila kaum perempuan dididik baik-baik. Dan untuk keperluan perempuan itu sendiri, berharaplah kami dengan harapan yang sangat supaya disediakan pelajaran dan pendidikan, karena inilah yang akan membawa behagia baginya.

2 Tiap kalimat yang diucapkan haruslah diakhiri dengan sembah. Berdiri bulu kuduk bila kita berada dalam lingkungan keluarga bumiputera yang ningrat. Bercakap-cakap dengan orang yang lebih tinggi derajatnya, harus perlahan-lahan, sehingga orang yang di dekatnya sajalah yang dapat mendengar. Seorang gadis harus perlahan-lahan jalannya, langkahnya pendek-pendek, gerakannya lambat seperti siput, bila berjalan agak cepat, dicaci orang, disebut kuda liar.

Baca Juga: Cegah Kanker Serviks, Pemerintah Wajibkan Vaksin HPV untuk Siswa Kelas 5 dan 6 SD

3 Sesungguhnya adat sopan-santun kami orang Jawa amatlah rumit. Adikku harus merangkak bila hendak lalu di hadapanku. Kalau adikku duduk di kursi, saat aku lalu, haruslah segera ia turun duduk di tanah, dengan menundukkan kepala, sampai aku tidak kelihatan lagi. Adik-adikku tidak boleh berkamu dan berengkau kepadaku.

Halaman:

Editor: Ramadhan Dwi Waluya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x