Peringati Hari Puisi Sedunia 2024! 5 Puisi Melegenda Karya Sapardi Djoko Damono untuk Dikenang

- 21 Maret 2024, 09:35 WIB
5 contoh puisi melegenda karya Sapardi Djoko Damono sekaligus mengenang sosoknya yang telah berpulang ke Pangkuan Illahi pada tahun 2022.*
5 contoh puisi melegenda karya Sapardi Djoko Damono sekaligus mengenang sosoknya yang telah berpulang ke Pangkuan Illahi pada tahun 2022.* /instagram @damonosapardi/

PR DEPOK - Setiap tanggal 21 Maret diperingati sebagai Hari Puisi Sedunia untuk mengapreasiasi karya-karya puisi para penyair dari berbagai belahan dunia.

Ada banyak penyair ternama di berbagai negara dan di Indonesia salah satunya adalah Sapardi Djoko Damono.

Sapardi Djoko Damono merupakan penyair Tanah Air yang kerap menciptakan berbagai puisi indah, karyanya pun melegenda dan selalu dikenang bahkan hingga sosoknya telah tiada.

Dalam rangka memperingati Hari Puisi Sedunia 2024, PikiranRakyat-Depok.com merangkum 5 contoh puisi melegenda karya Sapardi Djoko Damono sekaligus mengenang sosoknya yang telah berpulang ke Pangkuan Illahi pada tahun 2022.

Baca Juga: Mudik Gratis Polri Presisi 2024: Solusi Terbaik untuk Merayakan Lebaran dengan Aman dan Nyaman

Puisi Melegenda Karya Sapardi Djoko Damono untuk Dikenang

1. Dalam Doaku

Dalam doa subuhku ini kau menjelma langit yang semalaman tak memejamkan mata, yang meluas bening
siap menerima cahaya pertama, yang melengkung hening
karena akan menerima suara-suara

Ketika matahari mengambang di atas kepala,
dalam doaku kau menjelma pucuk pucuk cemara yang hijau senantiasa,
yang tak henti-hentinya mengajukan pertanyaan muskil kepada angin
yang mendesau entah dari mana

Baca Juga: 6 Warung Rawon Terkenal di Surabaya, Kuahnya Kental dan Gurih Sesuai Selera!

Dalam doaku sore ini kau menjelma seekor burung gereja yang mengibas-ibaskan bulunya dalam gerimis,
yang hinggap di ranting dan menggugurkan bulu-bulu bunga jambu,
yang tiba tiba gelisah dan terbang lalu hinggap di dahan mangga itu

Maghrib ini dalam doaku kau menjelma angin yang turun sangat perlahan dari nun disana, bersijingkat
di jalan dan menyentuh-nyentuhkan pipi dan bibirnya
di rambut, dahi, dan bulu-bulu mataku

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x