Cek Fakta: Beredar Kabar Hoaks Salat Jamaah di Amerika yang Tumpah ke Jalan Raya

17 April 2020, 12:30 WIB
TANGKAPAN layar mengenai salat berjamaah di Amerika Serikat yang tumpah ruah ke jalan.* /Turn Back Hoax/

PIKIRAN RAKYAT - Beredar kabar di media sosial Facebook yang menyatakan bahwa baru-baru ini gara-gara ada pandemi virus corona atau COVID-19, umat Islam di Amerika Serikat boleh melaksanakan salat berjamaah di masjid.

Kabar tersebut dibagikan di media sosial Facebook lengkap dengan sebuah video yang menunjukkan umat Islam tengah melaksanalan salat di Masjid bahkan saking padatnya, jemaah harus salat di luar, di jalan raya.

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari laman Turn Back Hoax, informasi yang menyatakan bahwa akibat virus corona, Pemerintah Amerika Serikat memberikan kesempatan bagi umat Islam untuk salat berjamaah di masjid dengan suara yang dikeraskan adalah berita yang tidak benar atau hoaks.

Baca Juga: Peneliti: Virus Corona Dapat Menyerang T-Cells, Merusak Sistem Kekebalan Tubuh Seperti HIV 

Kabar tersebut pertama kali dibagikan di media sosial Facebook dengan nama akun Hafiz Okta Sanjaya.

Video yang diunggah olehnya menunjukkan jamaah tengah melaksanakan salat di luar masjid, di bawah unggahan video tersebut, Hafiz menuliskan narasi sebagai berikut.

"Situasi dan kondisi (Sikon) tadi malam di Amerika Serikat. Saat tiba masuk salat Magrib, masyarakat kaum muslim berbondong-bondong menunaikan salat berjamaah di Masjid sampai tumpah ruah di Jalan Raya.

"Sehubung dengan adanya COVID-19, Pemerintah setempat memberi kesempatan umat Islam beribadah secara terbuka dan dibolehkan suara volume masjid dibesarkan. Tumben, sebelum COVID-19 datang di Amerika, suara volume masjid tidak dibolehkan keluar," tulisnya.

Baca Juga: Peneliti Ungkap Fakta Monyet yang Berlayar dari Afrika ke Amerika Selatan dengan Rakit 

Berdasarkan hasil penelusuran tim Turn Back Hoax, potongan video yang diklaim oleh Hafiz sebagai video saat umat Islam salat berjamaah di masa pandemi tahun 2020 ini adalah tidak benar.

Sebab video tersebut sudah ada sejak Februari 2017 lau dan tidak ada kaitannya dengan wabah virus corona yang sedang menimpa masyarakat dunia sekarang.

Rekaman video itu diambil ketika aksi unjuk rasa damai untuk memprotes Donald Trump terjadi pada 2 Februari 2017, orang-orang yang tengah melaksanakan salat itu merupakan pengungsi dan pendatang dari tujuh negara muslim yang tidak diperbolehkan masuk.

Video tersebut juga dibagikan oleh akun youtube bernama Quan Videos, dengan judul "Muslim Praying in New York Streets" pada 5 Februari 2017.

Baca Juga: Cek Fakta: Hoaks Kabar Ibu di India Lempar kelima Anaknya ke Sungai Akibat Kelaparan 

Menurut laporan dari Bklyner pada Kamis 2 Februari 2017, sekitar 7.000 orang muslim Yaman-Amerika melakukan aksi demonstrasi di Brooklun Borough Hall untuk memprotes "Larangan Muslim" Trump.

Laragan Trump adalah perintah eksekutif yang ia keluarkan pada 27 Januari 2017 tentang pelarangan masuk sementara bagi para pengungsi dan pendatang dari tujuh negara yang mayoritas penduduknya adalah umat muslim.

Negara-negara yang dilarang masuk ke Amerika adalah Suriah, Iran, Irak, Sudan, Libya, Somalia, dan Yaman. Sementara, negara lain yang juga kena dampaknya adalah Korea Utara.

Dapat disimpukan bahwa, kabar terkait Pemerintah Amerika Serikat yang membolehkan umat Islam melaksanakan salat berjamaah di masjid gara-gara virus corona adalah disinformasi.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Turn Back Hoax MAFINDO

Tags

Terkini

Terpopuler