Network
PR DEPOK – Baru-baru ini nama politisi Partai Gerindra, Fadli Zon ramai menjadi perbincangan publik.
Diberitakan, Fadli Zon ‘tertangkap’ menyukai sebuah konten pornografi di jejaring Twitter.
Kemudian, beredar kabar yang mengatakan bahwa Fadli mengaku dirinya memang menyukai konten pornografi.
Baca Juga: Fadli Zon Klarifikasi Soal Konten Pornografi, Husin Shihab: Unsur Delik dalam UU ITE Sudah Terpenuhi
Selain itu, ia menyatakan bahwa hal itu merupakan bagian dari haknya.
Kabar itu bermula dari unggahan sebuah akun facebook berupa gambar tangkapan layar cuitan Twitter dengan narasi “Fadli Zon: ‘Lho Hak Saya Dong Menyukai Bokep, Masalah Anda Apa?’.
Dalam gambar tersebut juga terdapat tautan artikel SINDOnews berjudul “#FadliZonJubirBokep Trending di Twitter, Banyak Netizen Diblokir Fadli Zon”.
Baca Juga: Jadwal Pemadaman Listrik Kota Depok Jumat 8 Januari 2021, Mulai Pukul 09.00 hingga 16.00 WIB
Namun setelah dilakukan penelusuran lebih lanjut, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Turn Back Hoax pada Jumat, 8 Januari 2021, diketahui bahwa kabar tersebut tidak berdasar.
Pasalnya, tidak ditemukan cuitan pernyataan Fadli Zon tersebut dalam akun Twitter miliknya.
Tangkapan layar tersebut merupakan hasil suntingan dari cuitan akun SINDOnews dengan narasi “#FadliZonJubirBokep Trending di Twitter, Banyak Netizen Diblokir Fadli Zon” pada 6 januari 2021 pukul 20.57 WIB.
Baca Juga: Minta Fadli Zon Mengaku Tonton Konten Porno, Teddy Gusnaidi: Jangan Sibuk Ngeles, Nanti Malah…
Dalam artikel yang ditautkan, dijelaskan hingga sore kemarin tagar #FadliZonJubirBokep telah dicuit oleh 5.912 pengguna Twitter.
Hal itu terjadi menyusul akun Twitter Fadli Zon yang menyukai salah satu unggahan video porno.
Lihat postingan ini di Instagram
Di sisi lain, usai tagar itu menjadi trending topik di Twitter, sejumlah netizen mulai diblokir oleh Fadli Zon.
Baca Juga: Terang-terangan Sebut Fadli Zon, Husin Shihab: Akibat Doyan Nyinyirin Orang yang Kerja Ikhlas
Para warganet tersebut kemudian mempertanyakan langkah Fadli Zon yang dinilai anti-kritik.***
