PR DEPOK – Ketum ProDem, Iwan Sumule menyoroti pernyataan Menteri Keuangan (Menkeu) terkait pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8 persen.
Dalam pernyataannya, Sri Mulyani mengaku pesimis dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi yang dapat mencapai 8,3 persen di kuartal II-2021.
Batalnya pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen itu, menurut Sri Mulyani, disebabkan oleh lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi dalam beberapa waktu belakangan.
Baca Juga: Arumi Bachsin Ceritakan Reaksi Keluarganya saat Pertama Kali Bertemu Emil Dardak
Iwan Sumule pun menyampaikan pendapatnya melalui akun Twitter-nya, @KetumProDEMnew terkait hal tersebut.
Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com, Iwan Sumule merasa heran dengan pernyataan Sri Mulyani yang menjadikan Covid-19 sebagai alasan batalnya pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen.
“Aneh! Corona dijadikan alasan pesimistis oleh Menkeu Terbalik,” ujar Iwan Sumule.
Pasalnya, lanjut dia, proyeksi pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen tersebut dibuat saat bangsa Indonesia telah menghadapi Covid-19.
“Padahal, waktu buat proyeksi ekonomi di kuartal II 2021 akan tumbuh 8,3% pun disaat Corona,” katanya.
Sedangkan menurutnya, ekonomi Indonesia tak pernah tumbuh 8,3 persen sejak sebelum masa pandemi Covid-19.
“Sementara jauh sebelum Corona, ekonomi tak pernah tumbuh 8,3%,” ujar Iwan Sumule.
Oleh sebab itu, ia pun menyebut Sri Mulyani telah ‘menjual’ harapan, tapi tak melakukan kinerja secara maksimal.
“Jual harapan, tapi kinerja nyusahin!” ucap pria yang aktif menyuarakan kritik pada pemerintah di media sosial itu.